"Kenapa? Karena justru nilai pemimpin di sektor publik menjaga etika, bukan saja semata-mata soal ketaatan pada hukum," sebutnya di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu, dikutip Kompas.com.
Sudirman berharap bahwa video itu tidak benar, namun jika benar-benar dilontarkan oleh Prabowo, ia meminta masyarakat untuk mengkritisinya.
"Mudah-mudahan itu tidak benar dan bila itu benar maka sangat layak masyarakat mengkritisi itu, justru saat ini yang mengalami kerusakan luar biasa aspek etik," tutur dia.
Sedangkan Ganjar meminta relawannya tak terprovokasi dengan apa yang disampaikan Prabowo.
Ia berharap, para pendukungnya tetap menyebarkan narasi positif pada masa kampanye Pilpres 2024.
“Karena lagi-lagi, semua akan melihat masing-masing karakter selama proses kampanye ini berjalan,” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu di Pondok Modern Sirojul Munir, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Ganjar juga menyerahkan penilaian pada masyarakat terkait ujaran Prabowo.
“Saya kira masyarakat bisa menilai,” imbuh dia.
Pernyataan "ndasmu etik" yang diucapkan Prabowo memang tidak jelas ditujukan pada siapa.
Namun sebelumnya Prabowo sempat ditanya oleh Anies mengenai perasaannya tentang putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Ketua MK saat itu, Anwar Usman melakukan pelanggaran etik berat.
Baca Juga: Anies Target Dapat Suara 60 Persen di Jambi, ini Alasannya
Pertanyaan itu disampaikan Anies saat debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada 12 Desember lalu.
Akibat putusan yang dibacakan Anwar, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan karpet merah untuk menjadi calon wakil presiden.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.