JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyakini tidak ada isyarat tertentu saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih pakai dasi kuning saat berangkat ke Jepang.
Dasi kuning yang dikenakan Jokowi menjadi perhatian awak media, yang kemudian sempat menanyakan hal ini secara langsung ke Jokowi.
Pasalnya, warna tersebut jarang terlihat di setelan pakaian Jokowi. Presiden biasanya mengenakan dasi merah, atau pernah juga dasi berwarna biru atau warna gelap lain.
Pratikno menjelaskan, sebelum naik ke pesawat kepresidenan, Jokowi sempat menyinggung pertanyaan wartawan soal dasi yang dikenakannya.
Presiden Jokowi menyebut kesulitan mencari dasi yang biasa dipakai. Alhasil, dasi yang ada pun dipakai untuk berangkat ke Jepang.
Baca Juga: Senyum Presiden Jokowi Saat Ditanya Soal Dasi Kuning yang Dipakai
"Tadi beliau cerita kesulitan cari dasi, jadi yang ada aja dipakai," ujar Pratikno di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Sebelumnya, awak media menanyakan langsung ke Jokowi arti dasi kuning yang dikenakan sebelum bertolak ke Jepang.
Mendengar pertanyaan itu, Jokowi tampak memegangi dasinya, kemudian berseloroh kepada wartawan.
"Masa enggak tahu," ujar Jokowi sembari tersenyum seolah memberikan isyarat sesuatu.
Namun, Jokowi tidak melanjutkan pernyataannya dan meninggalkan ruang konferensi pers menuju ke pesawat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Isyaratkan Sesuatu saat Pakai Dasi Kuning sebelum Berangkat ke Jepang
Pesawat Kepresidenan Indonesia yang membawa Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (16/12/2023).
Saat jumpa pers, Presiden Jokowi menyatakan Jepang merupakan mitra penting dan mitra strategis bagi Indonesia dan juga ASEAN. Oleh karena itu, dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi akan menghadiri tiga agenda utama.
Tiga acara utama di Tokyo yaitu melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Bersama PM Kishida, Jokowi akan memimpin KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang dengan tema Golden Friendship, Golden Opportunity. Kemudian menghadiri KTT Asia Zero Emission Community (AZEC).
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Jokowi akan membahas kerja sama sejumlah bidang antara Indonesia dan Jepang.
Mulai dari kerja sama di bidang ekonomi, infrastruktur, transisi energi, mineral kritis, hingga maritim.
Baca Juga: Anies Kritik Demokrasi Indonesia, Jokowi: Kami Tak Pernah Batasi Kebebasan Berbicara
"KTT ini akan membahas penguatan kemitraan ASEAN-Jepang yang berorientasi masa depan antara lain melalui ekonomi hijau, percepatan transformasi digital, dan juga implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific," ujar Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menghadiri KTT AZEC yang pertama setelah diluncurkan di sela-sela KTT G20 Bali pada tahun 2022 yang lalu.
Dalam KTT yang akan dihadiri Jepang, Australia, dan negara-negara anggota ASEAN tersebut, Indonesia akan mengedepankan semangat kolaborasi yang inklusif dalam rangka mewujudkan kawasan bebas emisi.
"Pada tanggal 19 Desember 2023, insya Allah saya dan rombongan terbatas akan tiba kembali di tanah air,” ujar Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.