JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, menyesalkan pernyataan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyatakan kalau Prabowo tak bertahan menjadi oposisi.
Menurut dia, bergabungnya Prabowo ke dalam pemerintahan sebagai bentuk rekonsiliasi agar terciptanya suasana yang teduh usai berlangsungnya gelaran Pilpres 2019.
"Pak Prabowo masuk ke pemerintahan bukan karena tidak tahan oposisi. Apalagi karena selama oposisi tidak bisa berbisnis. Tapi, karena panggilan bangsa dan sejarah," kata Nusron dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga: Penjelasan Anies usai Sebut Prabowo Tidak Kuat Jadi Oposisi dalam Debat Capres
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, keputusan Prabowo menerima ajakan Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia bersama adalah langkah yang baik.
Sebab itu membuat situasi politik dan keamanan yang sempat tegang usai pesta demokrasi menjadi aman dan damai.
“Karena kebutuhan untuk mengatasi problem bangsa akibat keterbelahan pascapilpres 2019. Negara tidak boleh pecah dan terbelah sehingga dibutuhkan jiwa besar Pak Prabowo untuk bersedia bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Ini adalah bentuk rekonsiliasi nasional," kata Nusron.
Ia menyatakan, keputusan Prabowo masuk ke pemerintahan bukan hanya untuk mencari keuntungan semata.
Dia menyebut hal itu merupakan bentuk jiwa besar yang dimiliki Prabowo meskipun kalah dalam Pilpres 2019.
"Ini yang jarang dimiliki oleh pemimpin lain di Indonesia. Sementara, setiap pemilihan kepala desa saja, yang kalah biasanya musuhan."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.