"Yang kedua ini masalahnya, yang sudah terlanjur masuk. Ini kan sudah terlanjur masuk, ini mau diapain kan harus kemanusiaan pendekatannya," ujar Mahfud.
Baca Juga: Indonesia Mulai Kewalahan Tampung Pengungsi Rohingya, Mahfud MD Buka Suara!
"Karena sifatnya kemanusiaan, maka kami sedang mencari jalan untuk nanti dicarikan tempat penampungan, karena yang ada sudah tidak muat," imbuhnya Mahfud.
Sejak pertengahan November 2023, gelombang imigran pengungsi Rohingya mendarat di sejumlah pantai di Provinsi Aceh.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin membuka peluang menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi penempatan pengungsi Rohingya.
Pulau Galang dulunya merupakan tempat penampungan atau kamp para pengungsi Vietnam yang merupakan korban Perang Saudara.
Baca Juga: Warga Tolak Kedatangan Rohingya Karena tidak Menghormati Peraturan Desa
Kamp tersebut yang dibangun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR) di atas lahan seluas 80 hektare.
Kamp pengungsian ini menampung lebih dari 250.000 pengungsi sejak tahun 1979-1996.
Terkait opsi untuk menempatkan pengungsi Rohingya di Pulau Galang, Mahfud menilai hal tersebut bukan menjadi pilihan dan cenderung untuk menghindari Pulau Galang kembali menjadi kamp pengungsi.
Sebab Indonesia tidak terikat dengan konvensi internasional soal pengungsi di bawah UNHCR.
"Justru jangan sampai seperti Pulau Galang usulnya," ujar Mahfud.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.