"Setiap kampanye itu bisa setengah miliar paling ndak, 500 juta. Yang kecil-kecil aja segitu. Kalau bikin forum ada artisnya," tutur Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK
Ia mengaku tak melakukan pendekatan apapun kepada pihak manapun agar dicalonkan sebagai cawapres. Namun, beberapa waktu kemudian, lanjut Mahfud, ia ditelfon oleh Sekretaris Jendral PDI-P Hasto Kristyanto untuk bersiap, karena dirinya kemungkinan akan diundang sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Mahfud menerangkan, ia diminta untuk tak pergi terlalu jauh dari Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2023. Ia pun dipanggil oleh koalisi PDI-P untuk menjadi cawapres pasangan Ganjar Pranowo.
"Betul, tanggal 17 dipanggil. Intinya, intinya itu saya diberi tahu oleh Bu Megawati. Pak Mahfud, pimpinan koalisi kami sudah memutuskan Pak Mahfud jadi cawapresnya Ganjar," kata Mahfud yang menirukan ucapan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia pun mengaku terkejut saat Megawati mengatakan bahwa dirinya tak perlu khawatir masalah ongkos politik.
"'Pak Mahfud ndak usah mikirkan uang. Ndak ada bayar di sini.' Kaget saya. Lho, katanya 1,6 triliun?' saya kaget," ujarnya.
Baca Juga: Janji Mahfud MD: Nanti Pengangkatan Para Menteri Itu Bukan karena Politik Dagang Sapi
Setelah itu, Mahfud mengaku mendapatkan pesan dari Megawati dan tiga pimpinan partai lainnya yang berkoalisi, baik Ketum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono, Ketum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo, dan Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau Oso.
"Pimpinan partai, kami berempat, Pak Mardiono, saya (Megawati), Pak Hary Tanoe, Pak Oso ingin hukum ditegakkan, korupsi diberantas, yang sudah dilakukan Pak Mahfud selama ini supaya dilanjutkan," kata Mahfud menirukan ucapan Megawati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.