JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.
Terkait pernyataan Megawati tersebut, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan bahwa kekuasaan yang ada saat ini sejatinya dibentuk oleh Megawati sendiri selama 10 tahun. Sebab, Jokowi menjadi presiden diusung oleh PDI-P sejak 2014.
"Kekuasaan hari ini itu dibentuk oleh Ibu Megawati sendiri selama 10 tahun, karena Pak Jokowi pada Pemilu Presiden 2014 diusung oleh PDI-P,” kata Nusron saat ditemui di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Baca Juga: Peneliti Sebut Komentar Orde Baru Wujud Insekuritas Megawati-PDI-P: Oposisi Merasakannya sejak Dulu
“Dan didukung ramai-ramai, termasuk kami juga mendukung. Dan pada tahun 2019 juga didukung oleh PDI-P.”
Oleh karena itu, Nusron justru balik bertanya, siapa penguasa yang dimaksud oleh Megawati yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti penguasa di era Orde Baru.
Selain itu, lanjut Nusron, jika saat ini disebut kembali ke masa Orde Baru, pasti kekuasaannya tersentralisasi hanya di tangan satu partai.
"Dulu zaman Orde Baru kekuasaan itu hanya satu partai. Sekarang apakah ciri-ciri itu ada dalam diri Pak Jokowi? Tidak ada. Kekuasaan ini terdesentralisasi ke berbagai partai. Menko Perekonomian-nya dari Golkar. Menteri Aparatur Negaranya dari PDI-P," tuturnya dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, kalau kemudian dikatakan mirip Orde Baru karena ada mobilisasi ASN, yang paling bertanggung jawab terhadap mobilisasi ASN, yang bisa melakukan itu adalah Menpan-RB. Menpan-RB nya itu dari... Nah saya enggak sebut (partainya). Dari partai tertentu.”
Baca Juga: Faldo Pertanyakan Komentar Megawati Soal Orde Baru, Deddy: Waktu Soeharto Jatuh, Kamu Baru 10 Tahun
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu menyoroti adanya dugaan mobilisasi oleh partai tertentu untuk memenangkan calon tertentu dengan membuat pakta integritas. Namun, Nusron enggan menyebut partai yang dimaksud.
"Salah satu ciri lagi Orde Baru adalah intelijen negara itu dipakai untuk kepentingan menakut-nakutin orang, kemudian membuat pakta integritas supaya memenangkan calon tertentu,” ujar Nusron.
“Saya tahu, dan kita semua paham, itu dilakukan oleh pasangan tertentu, bukan oleh Pak Jokowi. Dan kita juga sama-sama tahu bahwa aparatur-aparatur ini juga mempunyai kedekatan dengan pihak-pihak siapa.”
Nusron pun menilai bahwa saat ini Megawati sedang gelisah hingga akhirnya membuat pernyataan seperti itu.
Dalam analisisnya, Nusron menuturkan bahwa Megawati berharap Jokowi bisa menjadi alat partai politik. Namun, kenyataannya Jokowi memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat.
Baca Juga: Megawati Kritik Penguasa Bertindak Seperti Zaman Orba, PDI-P: Ini Semacam 'Wanti-Wanti'
"Dengan adanya statement itu menjadi tidak relevan kalau pada hari ini kekuasaan ini dianggap menakut-nakuti mengancam. Yang mengancam ini siapa? Yang diancam siapa? Nah ini namanya adalah menyebarkan ilusi yang nanti akan diciptakan kayak semacam psywar," tutur Nusron.
Untuk itu, Nusron pun menegaskan bahwa TKN Prabowo-Gibran tidak melihat kepemimpinan Jokowi mengarah ke praktik Orde Baru. Dia menyebut apa yang Jokowi bangun saat ini, terutama berkaitan dengan demokrasi, sudah berjalan sesuai koridor.
Sebelumnya, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11) lalu.
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.
Baca Juga: Istana Menjawab Megawati yang Sindir Penguasa Seperti Orde Baru: Semua Orang Bisa Berpendapat
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.