JAKARTA, KOMPAS.TV - Peringatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk waspada akan bangkitnya sel-sel jaringan yang terafiliasi teroris buntut konflik Israel-Palestina mendapat dukungan dari mantan narapidana terorisme (napiter).
Dodi Suridi (29), mantan teroris Bom Thamrin menjelaskan, konflik Israel-Palestina bisa memicu sel-sel yang terafiliasi dengan jaringan teroris bangkit untuk membela saudara-saudara muslim di Palestina.
Menurutnya, sel-sel teroris tersebut berupaya berangkat ke Palestina untuk ikut berperang, namun karena dana tidak memadai, dikhawatirkan keinginan untuk berperang bersama saudara muslim di Palestina justru dilampiaskan di Tanah Air dengan membuat kekacauan.
"Ketika mentok itulah nanti akan timbul permasalahan, seperti pemikiran saya dulu, daripada jihad di sana (Palestina) dihalangi, kita bikin aksi di sini," ujar Dodi, dikutip dari TribunCirebon.com, Sabtu (4/11/2023).
Dodi juga mengingatkan dukungan terhadap Palestina tidak perlu diekspresikan secara berlebihan, sebab bisa menimbulkan perpecahan umat.
Baca Juga: Kapolri Ingatkan Anak Buahnya Waspadai Dampak Perang Israel-Hamas Bisa Bangkitkan Sel Teroris
Menurutnya, dukungan terhadap Palestina harus dilakukan secara positif. Semisal mendoakan masyarakat Palestina ataupun memberikan donasi semampunya.
"Jadi kita jangan gegabah, cukup berdoa, galang dana sebisa kita, lalu kita siap, jangan malah buat kerusuhan atau memperkeruh suasana," ujar eks tahanan Nusakambangan ini.
Senada dengan Dodi, eks napiter asal Kabupaten Cirebon lainnya, Yusuf Firdaus (53) juga mengingatkan konflik Palestina-Israel perlu disikapi dengan baik. Sebab bisa memunculkan sel-sel teroris baru yang ingin membantu warga Palestina.
Yusuf menjelaskan, para mujahid militan atau aktivis tidak akan bisa mencabut Ukhuwah Islamiyah dari nurani mereka. Hal ini akan membuat niat untuk berjihad semakin besar.
Untuk itu dukungan terhadap Palestina tidak perlu diekspresikan secara berlebihan sebab bisa menimbulkan perpecahan umat.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Teroris yang Diduga Ingin Gagalkan Pemilu
"Tapi yang harus digarisbawahi, bahwa jangan sampai dukungan yang kita ungkapkan justru dapat memecah belah umat dengan cara mengekspresikannya secara berlebihan," ujar Yusuf.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya mewaspadai kebangkitan sel-sel yang terafiliasi dengan terorisme di Indonesia akibat eskalasi global.
Dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris, dan mau tidak mau kita juga harus waspada," ujar Kapolri Listyo usai Apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Ditambah lagi, Indonesia kini sedang menjelang Pemilu 2024. Karena itu, dia meminta personelnya untuk mengawasi secara ketat wilayah-wilayah yang dicurigai terdapat sel-sel tidur yang terafiliasi dengan kelompok teroris.
"Apabila ada tanda-tanda yang berdampak akan mengganggu, baik itu tahapan (Pemilu 2024), proses pembangunan, atau hal-hal lain, ya kita segera mengambil langkah," ujar Listyo.
Baca Juga: Besok, MUI Gelar Aksi Akbar Bela Palestina di Monas, Polisi Siapkan Pengamanan
"Seluruh tantangan yang muncul, seluruh masalah yang muncul dari tahapan pemilu, eskalasi global, yang kemudian berdampak kepada situasi dalam negeri. Berbagai macam kebijakan pembangunan yang harus kita kawal, semuanya harus berjalan," sambung Kapolri.
Sumber : Kompas TV/TribunCirebon.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.