RF berperan mengirimkan nomor H kepada pelajar berinisial FA untuk dikerjai lewat akun grup kelas yang dikelola Ketua Kelas berinisial KH dan SAL.
Anak laki-laki berinisial FA itu lalu membuat profil WhatsApp dengan foto dan nama Noordin M Top. Pemilik nama ini merupakan teroris yang telah tewas ditembak pada 2009.
Menggunakan profil Noordin M Top, pelajar berinisial FA mengirimkan pesan ancaman ke akun salah satu mal di Koja, Jakarta Utara.
"Isi pesannya akan melakukan pengeboman di daerah Koja. Kemudian ditambahkan, jika kamu peduli dengan Noordin M Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman," jelas Kapolsek Koja Kompol M. Syahroni.
H yang menerima pesan tersebut kemudian meneruskan pesan itu ke akun Instagram Koja Trade Mall.
Manajemen mall lantas melaporkan adanya ancaman teror bom ke pihak kepolisian.
Usai menerima laporan dari masyarakat, dalam waktu singkat, Kepala Polsek Koja langsung mengirimkan timnya untuk memeriksa lokasi dan benar saja bom yang dimaksud tidak ditemukan.
Kemudian Polisi pun langsung mengamankan keenam pelajar yang melakukan aksi teror tersebut.
Baca Juga: Misteri Ayah dan Anak Balita Tewas Membusuk dalam Rumah di Koja Jakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.