JAKARTA, KOMPAS.TV - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum atau KPU sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden (bacapres-bacawapres) Pemilu 2024.
Bacapres dan bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini mendaftar di KPU di hari terakhir pendaftaran, Rabu (25/10/2023).
Prabowo dan Gibran menjadi pasangan calon ketiga yang mendaftar ke KPU. Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah mendaftar pada Kamis (19/10).
Adapun untuk maju di Pilpres 2024, Prabowo-Gibran punya modal dukungan dari parpol yang tergabung di KIM, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PBB, Partai Gelora, Partai Prima, Partai Garuda, dan PSI.
Selengkapnya, berikut profil hingga sepak terjang Prabowo dan Gibran di dunia politik:
Pemilik nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo ini merupakan Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
Putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar ini masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah pada 1970. Adapun ia lulus pada tahun 1974.
Pada 1983, Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, putri dari Presiden Soeharto dan Tien Soeharto.
Dari pernikahannya itu, Prabowo dan istrinya dikaruniai anak laki-laki bernama Ragowo Hediprasetyo atau Didiet.
Namun, pernikahan Prabowo tidak berjalan sampai lama. Keduanya memutuskan untuk berpisah pada tahun 1998.
Sementara itu, Prabowo mengawali karier militernya selepas lulus dari AKABRI pada tahun 1974. Pada tahun 1976, ia bertugas menjadi Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) ronde dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Mengutip Harian Kompas, pada 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dua tahun kemudian yakni 1985, Prabowo dipromosikan menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad di usia 36 tahun. Selanjutnya pada tahun 1987, Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat mayor.
Baca Juga: Tanggapi Keraguan atas Pasangan Prabowo-Gibran, Luhut Sebut Teringat Jokowi yang Awalnya Diremehkan
Tahun 1994, Prabowo dipercaya menjabat Wakil Komandan Kopassus dengan pangkat kolonel. Tak berapa lama kemudian, ia kembali dipromosikan menjadi Komandan Kopassus dengan pangkat Brigadir Jenderal pada tahun 1995. Dan hanya dalam waktu setahun, ia sudah menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Pada 24 Agustus 1998, Prabowo Subianto mengakhiri kariernya di dunia militer setelah diberhentikan/pensiun dini dari institusi tersebut. Setelah pensiun dari dinas militer, ia kemudian beralih menjadi pengusaha.
Setelah mapan sebagai pengusaha, Prabowo pun mulai terjun ke politik. Langkah politik pertamanya melalui Partai Golkar dengan menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat Partai Golkar.
Setahun menjelang Pemilu 2008, Prabowo bersama kolega-koleganya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pada 2009, Prabowo pernah mencalon diri sebagai wakil presiden dan presiden bersama Megawati Soekarnoputri. Namun, pasangan tersebut kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Pada Pilpres berikutnya, Prabowo kembali maju sebagai calon presiden dan Hata Rajasa sebagai calon wakil presiden. Pada pemilu 2014 ini Prabowo kembali kalah, kali ini oleh Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla.
Untuk ketiga kalinya, Prabowo kembali mengikuti kontestasi menjadi orang nomor satu di republik ini. Pada Pilpres 2019, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno. Namun ia harus kembali kalah dari pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Gagal sebagai presiden tidak membuat Prabowo patah semangat dalam mengabdikan diri pada negeri. Pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 sampai 2024.
Baca Juga: Momen Iring-Iringan Prabowo-Gibran dan Penjelasan Ketua KPU soal Kelengkapan Berkas
Gibran Rakabuming Raka saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menjadi sorotan karena menjadi kandidat termuda yang mendaftar sebagai pasangan capres 2024 ke KPU sejauh ini.
Pria 36 tahun ini lulusan Management Development Institute of Singapore atau MDIS pada 2007.
Usai belajar di sana, Gibran melanjutkan pendidikan di University of Technology Sydney (UTS): Insearch di Australia. Ia mengambil bidang teknologi dan lulus 2010.
Pada 2015, Gibran menikah dengan gadis Solo, Selvi Ananda. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak.
Sebelum terjun ke politik, pria kelahiran 1 Oktober 1987 ini dikenal sebagai pengusaha kuliner dan wedding organizer.
Gibran memulai usaha kuliner seperti katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, hingga ceker ayam.
Usahanya di bidang bisnis terus berkembang hingga mendirikan bisnis kuliner "Mangkok Ku" bersama dengan adiknya, Kaesang Pangarep dan chef Arnold Poernomo.
Mengutip Kompas.com, Gibran juga memiliki usaha bernama Icolor, yaitu usaha reparasi produk elektronik Apple yang kini sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Ia juga memiliki lini usaha jas hujan bermerek “Tugas Negara Bos” yang dijual secara online di berbagai aplikasi e-commerce.
Sementara itu, karier politiknya ditandai saat ia bergabung sebagai kader PDI-P pada 2019 lalu.
Nama Gibran pertama kali muncul di kancah politik pada kontestasi calon Wali Kota Surakarta 2020. Dia maju berpasangan dengan Teguh Prakosa, Sekretaris DPC PDI-P Solo.
Dalam pilkada yang digelar 9 Desember 2020, pasangan Gibran-Teguh kemudian meraih kemenangan dengan 86 persen suara, jauh mengungguli paslon lawannya.
Baca Juga: Analisis Pengamat soal Suara PDI-P Setelah Gibran Jadi Bacawapres Prabowo: akan Terpecah Jadi Dua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.