Adapun terkait tudingan politik dinasti, Wihadi menilai hal tersebut merupakan hal yang biasa.
"Saya kira kalau bicara politik dinasti, hampir semuanya perpolitikan di Indonesia itu kan ada dinasti," lanjutnya.
"Kalau kita melihat misalnya di PDI Perjuangan pun, kan mulai Presiden Soekarno ke Ibu Mega sampai ke Puan itu kan menjadi suatu garis dinasti. Kemudian Pak SBY ke AHY, itu juga satu dinasti. Pak Prabowo sendiri pun dengan ayah Pak Prabowo, Pak Soemitro," jelasnya.
"Jadi saya kira kalau bicara masalah dinasti, di Indonesia ini tidak ada suatu yang menjadi permasalahan," ucapnya.
Wihadi menilai, asalkan politik dinasti dilakukan demi kebaikan bangsa dan negara, hal tersebut tidak harus dipermasalahkan.
"Kita harus melihat bahwa politik dinasti sampai sejauh untuk kebaikan bangsa dan negara kenapa tidak. Karena ini sebenarnya kan adalah hak yang positif. Artinya kan bibit bebet bobot ada," ujarnya.
Sedangkan mengenai anggapan bahwa proses Gibran maju sebagai cawapres terlalu cepat, Wihadi menilai cepat atau lambat tidak bisa dijadikan ukuran.
"Ini kan kalau kita lihat berproses. Mas Gibran itu kan berproses juga, bukannya tidak proses. Kalau kita sekarang sebagai wali kota berarti kita kan berproses," kata dia.
"Cepat atau lambat itu bukan suatu ukuran untuk seseorang berproses," ujar Wihadi.
Baca Juga: Karier Politik Gibran Rakabuming Raka Mulus Karena Bantuan Jokowi? Ini Kata Peneliti!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.