JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi sempat menanyakan ketidakhadiran Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-6 relawan Projo di Jakarta, Sabtu (14/10/2023) siang.
Mengawali sambutannya pada acara tersebut, Jokowi menyapa sejumlah ketua umum partai politik (parpol) yang menghadiri kegiatan itu.
Sejumlah ketua umum parpol tersebut di antaranya Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang (PBB), serta Anis Matta dari Partai Gelora.
Namun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak hadir dalam kegiatan itu, tetapi hadir Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
“Yang saya hormati seluruh pimpinan dan jajaran pengurus Partai Gerindra yang juga hadir, Pak Hasyim, Pak Dasco, dan seluruh jajaran. Pak ketua umumnya enggak hadir?” tanya Jokowi, seperti dikutip dari program Breaking News KompasTV.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung tentang perbedaan pilihan, yang menurutnya merupakan sesuatu yang wajar.
“Beda pilihan itu wajar, bener nggak? Beda pilihan itu wajar, beda pilihan itu juga biasa. Jangan sampai karena beda pilihan kita menjadi silaturahmi kita terganggu, jangan sampai.”
“Dan juga jangan dimasukkan hati, dikit-dikit baperan, dikit-dikit dimasukkan hati, yang terjadi nanti marah sana, marah sana, marah sana, benci sana-benci sana, benci sana, benci sana, gunanya apa? Kita ini saudara sebangsa dan setanah air,” beber Jokowi dihadapan para relawan Projo.
Baca Juga: Hasil Rapat Koalisi Indonesia Maju, 4 Nama Bacawapres Diputuskan Termasuk Erick dan Gibran
Jokowi kemudian mengulang pernyataannya tentang siapa yang akan dipilih nanti, yakni jangan tergesa-gesa.
“Jadi siapa yang mau kita pilih? Sudah saya sampaikan, ojo grusa-grusa, yang kedua saya sampaikan ojo kesusu, yang ketiga saya sampaikan jangan tergesa-gesa,” kata dia.
“Nanti kalau sudah tiba waktunya semuanya akan tahu.”
Menurut Jokowi, politik di Indonesia kadang-kadang sangat ribet, sesuatu yang harusnya mudah dibuat menjadi sulit.
“Kita ini kadang-kadang berpolitik kita kok ribet banget sih, sesuatu yang mudah dibuat sulit, sesuatu yang harusnya gampang dibuat sulit.”
“Kadang-kadang saya mendengar rakyat, ‘Pak, politik kitakok ribet banget ya’, padahal yang menentukan kemenangan itu adalah rakyat,” tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Peringatkan Harga Bensin Bisa Naik akibat Konflik Palestina-Israel: Ini Enggak Menakut-Nakuti
Kedaulatan, lanjut Jokowi, ada di tangan rakyat, pemilik suara pun adalah rakyat, dan yang nantinya bakal mencoblos atau memilih adalah rakyat.
“Jadi, siapa yang kita pilih? Nanti sabar dulu. Sabar dulu to, sabar, sabar. Nanti akan tiba waktunya.”
“Saya sebetulnya tadi naik panggung sudah mikir, apa yang mau saya sampaikan. Jadi masih sabar menunggu? Masih sabar menunggu nggak? Ya sabar, sabar, sabar, jangan mendesak-desak untuk hari ini saya ngomong siapa, karena juga orangnya tidak ada di sini,” beber Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.