"Ya, diduga kuat demikian," kata Hasoloan.
Hingga kini, polisi masih memeriksa lima orang saksi dalam kasus tewasnya pelajar SMP 132 Cengkareng tersebut.
Hasoloan menyebut lima orang saksi tersebut terdiri atas tiga siswa, satu orang guru dan satu orang warga sekitar.
Sebelumnya, Hasoloan mengungkapkan hasil penyelidikan sementara terkait kasus siswa sekolah menengah pertama atau SMP berinisial D (16) yang terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya di Cengkareng, Jakarta Barat.
Hasoloan mengatakan, sebelum tewas terjatuh, korban disebut sejumlah saksi sempat melewati jendela bolong atau tanpa teralis.
Korban D, lanjut Hasoloan, memanjat jendela itu kemudian berdiri di pijakan yang berada di balik tembok samping kelasnya yang berada di lantai empat.
Baca Juga: Kondisi Terkini Siswa SMP Korban Bully di Cilacap: Patah Tulang Rusuk dan Harus Dioperasi
"Jendela itu bolong. Mereka ada aktivitas di situ sehingga korban terjatuh dari lantai empat itu," kata Hasoloan di Jakarta pada Senin (9/10/2023).
Hasoloan menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang dimintai keterangan, korban D memanjat jendela dan berdiri di pijakan karena ingin merokok di balik tembok samping kelasnya. Diduga, korban terpeleset di pijakan tembok tempatnya berdiri.
"Ketika mengarah ke situ (merokok) diduga kuat terpeleset, akhirnya jatuh," ucap Hasoloan.
Menurut dia, jendela yang bolong itu berada di sisi tembok kiri kelas. Tak terlihat teralis ataupun kaca yang menutup kusen jendela itu.
Saat ini, penyidik kepolisian telah memasang garis polisi pada jendela yang dilewati korban tersebut. Sementara pintu kelas ditutup rapat dan dipasangi garis polisi.
Baca Juga: Siswa MTS yang Aniaya Teman Sekolah hingga Tewas Disebut Belajar Pukulan Mematikan dari Youtube
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.