Adanya video tersebut, kata Boyamin, telah merugikan MAKI karena bisa disalah artikan bahwa dirinya mendukung salah satu calon presiden. Faktanya, lanjut dia, MAKI tidak memiliki data apa pun terkait Prabowo dan Effendi Simbolon.
"Saya tidak tahu apakah Prabowo itu memberikan uang atau bahkan Effendi Simbolon memberikan uang sebaliknya saya tidak tau, tidak punya data itu dan MAKI tidak mengeluarkan penyataan itu karena memang tidak punya datanya gitu," ujar Boyamin.
Adanya laporan ini, kata Boyamin, bukan berarti MAKI menghambat kebebasan berekspresi masyarakat. Ia mengaku mempersilakan masyarakat membuat konten apa pun, tetapi tidak mencatut nama MAKI.
"Silakan berkompetisi pilpres segala macam tapi jangan catut nama MAKI, karena nanti MAKI dituduh kalau serang A maka mendukung B atau C,” ujar dia.
“Kan ini calon presiden cuma tiga, dengan postingan itu seakan-seakan menyerang Pak Prabowo, MAKI dituduh mendukung Ganjar atau Anies.”
Boyamin menegaskan bahwa MAKI bersikap netral dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Pidato Luhut Ulang Tahun, Doakan Prabowo jadi Presiden hingga Senang Kaesang Hadir
"Sementara kami ingin netral-netral saja, atas pencatutan itu jelas-jelas kami dirugikan secara moral dan bisa menimbulkan masalah masyarakat bisa menjadikan itu sebagai referensi, kami tidak mau itu terjadi," ujarnya.
Adapun dalam video unggahan di media sosial TikTok itu, menyebut MAKI membongkar fakta tentang Prabowo yang mengancam Effendi Simbolon jika tidak memberikan dukungan kepada dirinya.
"MAKI membeberkan sejumlah fakta tentang bagi-bagi uang dari Prabowo ke Effendi Simbolon. Prabowo memberikan dana besar ke Effendi Simbolon, dan jika Effendi tidak segera memberikan dukungan ke Prabowo, maka Prabowo mengancam akan segera bongkar kasus Effendi semasa ia menjabat di DPR dalam mengurus belanja alutsista Kemenhan," tutur audio video TikTok tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.