Paman korban, Jafar Mursahid, mengatakan bahwa pihak sekolah seharusnya bisa mencegah anak didiknya tewas di lingkungan sekolah.
Sebab, kata dia, tidak sedikit guru dan petugas yang berada di lingkungan sekolah saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Baca Juga: Polisi Cek CCTV, Penyelidikan Kasus Siswi SD Buta Karena Dianiaya Berlanjut! Apa Hasilnya?
"Sangat menyayangkan pastinya, kenapa hal ini bisa terjadi," kata Jafar di rumah duka di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (25/9) malam.
Lebih lanjut, Jafar mengaku mendapatkan informasi bahwa korban di-bully oleh beberapa temannya. Peristiwa bullying itu disebut menjadi sumber masalah yang membuat korban loncat dari lantai 4 sekolah.
"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," tutur Jafar.
Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih jauh mengenai tindakan bullying yang diduga diterima korban.
Berdasarkan informasi yang Jafar dapat, keponakannya R hanya berusaha mempertahankan harga dirinya.
"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ucap Jafar.
"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar.”
Baca Juga: Puluhan Saksi Tak Lihat Kejadian Siswi SD Dicolok Mata di Gresik, Hasil Periksa Dokter: Tak Ada Luka
Tak lama setelah itu, lanjut Jafar, korban R mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 gedung sekolahnya.
"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.