“Tadi kan terbaca ya, kalau kita lihat apa yang diungkapkan Mas Jarot dan Bang Yandri, ya sama, kalau ditanya keinginan, tentu saja mau pasangannya empat atau tiga, pengennya ya satu putaran,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menjelaskan alasan pihanya menginginkan Pilpres RI 2024 berlangsung satu putaran.
“Jadi PDI Perjuangan akan berjuang maksimal supaya pilpres ini bisa berjalan satu putaran. Ada beberapa aspek, beberapa dasar, mengapa kita harus berjuang pilpres itu bisa satu putaran,” tegasnya.
Djarot kemudian menjelaskan, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang akan ada 204,8 juta pemilih.
“Jadi banyak banget. Kemudian TPS nya itu 820.161 TPS. Untuk putaran pertama, KPU sudah menganggarkan Rp64 triliun, sedangkan sampai dengan dua putaran, pemerintah bersama KPU sdah menganggarkan Rp76 triliun,” katanya.
“Kalau seumpama ini kita bisa maksimal berjuang di satu putaran untuk kemenangan Mas Ganjar, paling tidak negara bisa mengefisienkan Rp14 triliun, ini dari KPU sumbernya,” tegas Djarot.
Kedua, kata dia, jika melihat dari stabilitas politik, pilpres yang berjalan satu putaran akan mempercepat pemulihan stabilitas, sehingga mendukung pemulihan dan percepatan stabilitas ekonomi.
“Dengan cara seperti itu maka kita bisa mempercepat apa yang sudah diletakkann oleh Pak Jokowi, kalau kepastian satu putaran Pak Ganjar Pranowo bisa memenangkan di Pilpres ini," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, mengaku mengapresiasi keyakinan Djarot bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran.
“Keyakinan Pak Djarot harus kita apresiasi, namanya tim pemenangan harus optimis kan, sama dengan tim Pak Prabowo di Indonesia maju," katanya.
“Jadi, semua berkeinginan satu putaran, misalnya Pak Prabowo, apalagi kalau dari beberapa lembaga survei, head to head Pak Prabowo selalu menang, baik melawan Ganjar atau melawan Anies,” bebernya.
Baca Juga: Sebut Ganjar Bisa Diterima Masyarakat, PDIP: Baru Kampanye 8 Bulan, Pak Prabowo 15 Tahun
Meski demikian, Yandri berpendapat jika pilpres diikuti oleh tiga pasangan calon, maka kemungkinan untuk dua putaran menjadi lebih besar.
“Tinggal skenarionya sekarang, kalau dua pasang, otomatis satu putaran. Tapi, kalau tetap tiga pasang, kemungkinan itu ada tapi lebih kecil, lebih besar ada dua putaran.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.