Hal itu disampaikan setelah Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Seperti diketahui, sebelumnya NasDem bersama PKS dan Demokrat berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies sebagai bakal capres. Usai NasDem dan PKB mendeklarasikan pasangan Anies-Muhaimin, Demokrat menyatakan keluar dari KPP.
“Bang Sandiaga ingin menggandeng sebanyak mungkin teman dengan visi dan misi yang sama untuk membawa Indonesia lebih baik, terutama dalam meningkatkan perekonomian rakyat,” ujar Denny dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023).
Ia menyampaikan hubungan Sandiaga Uno cukup baik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Begitu pula dengan PKS yang sudah bekerja sama dengan Sandiaga sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Baca Juga: Tanggapan Sandiaga Uno Terkait Deklarasi Duet Anies-Cak Imin untuk Pilpres 2024
“Bang Sandiaga punya hubungan yang sangat dekat dengan Mas AHY. Bersama PKS pun, Bang Sandiaga punya sejarah yang baik dan sama-sama punya sisi keumatan seperti halnya PPP,” katanya.
Sebelumnya, rencana pembentukan poros baru diungkap oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 September 2023.
Presiden ke-6 RI tersebut mengungkapkan, ada menteri aktif yang menawarkan Demokrat untuk membentuk koalisi baru bersama PPP dan PKS.
Bahkan, menurut SBY, menteri tersebut mengatakan rencana pembentukan poros baru tersebut sudah atas sepengetahuan "Pak Lurah".
Namun, SBY tidak menyebut identitas menteri aktif tersebut. Meskipun, belakangan diketahui yang dimaksud adalah Sandiaga Uno yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca Juga: Begini Analisa Pengamat Jika AHY dan Sandiaga Uno Duet, Menguntungkan?
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.