JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said meyakini pasangan bakal Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tetap utuh hingga pendaftaran di KPU.
Sudirman juga tidak merasa khawatir akan ada penjegalan Muhaimin melalui kasus hukum. Pada Kamis (7/9/2023) Muhaimin dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) tahun 2012.
Anggota tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini mengaku sudah mendapat informasi bahwa tidak ada risko hukum yang dihadapi oleh Muhaimin.
"Informasi yang kita terima dari temen-temen PKB, insya Allah pak Muhaimin Iskandar dalam posisi yang cukup baik, tidak ada resiko risiko hukum yang di depan mata," ujar Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).
Sudirman menambakan dirinya juga yakin KPK profesional dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Begini Cerita Cak Imin soal Awal Mula 'Dijodohkan' dengan Anies Baswedan
Diharapkan setelah Muhaimin memberikan keterangan ke KPK, ke depan tidak ada lagi pemanggilan agar kerja-kerja sosialisasi dan pendekatan diri ke masyarakat oleh pasangan Anies-Muhaimin bisa dilaksankan dengan baik.
"Kita berdoa mudah-mudahan KPK tetap profesional menjalankan tugasnya dan Pak Muhaimin tetap meneruskan langkah-langkah persiapan jadi pasangan Pak Anies yang didaftarakan dan disahkan oleh KPU," ujar Sudirman.
Sebelumnya KPK sudah memeriksa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Kamis (7/9/2023).
Cak Imin diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kemnaker.
Keterangan Cak Imin diperlukan lantaran saat proses pengadaan sistem proteksi TKI berlangsung, Muhaimin menjabat sebagai menteri tenaga kerja dan transmigrasi.
Baca Juga: Anies Baswedan Tidak Khawatir Cak Imin Diperiksa Kasus Korupsi: KPK Profesional
Lebih lanjut Sudirman menilai pasangan Anies-Muhaimin memiliki kekuatan besar lantaran didukung oleh tiga partai politik yang memiliki pemilih berbeda.
Menurutnya tiga partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan punya karakter pemilih berbeda yang dapat menjadi kekuatan bagi pasangan Anies-Muhaimin.
Partai Nasdem misalnya kuat di luar pulau Jawa dengan basis massa pemilih nasionalis.
Kemudian PKB sangat kuat dengan basis pemilih religius dari kalangan Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah dan di Jawa Timur.
Baca Juga: Menanti Komunikasi dari PKB, PKS Tegaskan Tetap Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
Sedangkan PKS punya massa di DKI Jakarta dan Jawa Barat dan Banten. Basis pemilih PKS terdiri dari kalangan Muhammadiyah dan juga Islam perkotaan.
"Jadi semua partai sangat melengkapi, kami bersyukur spektrumnya sangat baik, dari nasionalis diwakili oleh Nasdem kemudian dari temen Nahdliyin. Insya Allah Pak Anies mendapat dukungan kuat, juga dari kalangan Muhammadiyah tapi juga Islam perkotaan," ujar Sudirman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.