SEMARANG, KOMPAS.TV - Organisasi Profesi Kehumasan Indonesia (Perhumas) merilis hasil survei Perhumas Indicators dalam acara Konvensi Humas Indonesia (KHI) di Semarang, Jawa Tengah. Survei ini mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap instansi swasta, negeri, serta tokoh publik.
Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto menyampaikan bahwa pihaknya telah merumuskan delapan indikator utama dan 26 subindikator untuk memberi pandangan dalam hal kepercayaan dan reputasi.
“Secara umum tidak ada perbedaan kepercayaan yang signifikan terhadap perusahaan BUMN, perusahaan swasta, maupun lembaga pemerintahan antara pekerja swasta maupun pekerja di lembaga pemerintahan," kata Boy dalam rilis yang diterima Kompas.TV, Sabtu (2/9/2023).
Berdasarkan survei Perhumas, nilai kepercayaan terahdap perushaaan BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga pemerintahan tidak berbeda jauh.
Nilai kepercayaan untuk perusahaan swasta, BUMN, dan pemerintah secara berturut-turut yaitu 5,34; 5,13; dan 4,70.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, Cak Imin Punya Modal Tambah Elektoral Anies Baswedan di Pilpres dari NU
Sementara itu, tokoh publik dengan titel seniman mendapat tingkat kepercayaan tertinggi berdasarkan survei, yakni 5,27/7.
Di urutan kedua adalah pemimpin agama dengan tingkat kepercayaan 4/7, kemudian tokoh politik (4,23/7), dan tokoh masyarakat (3,46/7).
Sekretaris Umum Perhumas Benny Butarbutar menyebut, riset ini dilaksanakan sejak April 2023 dan melibatkan lebih dari seribu responden di seluruh Indonesia.
"Keanekaragaman demografi telah diperhitungkan dalam survei ini, serta partisipasi dari berbagai instansi dan latar belakang untuk mencakup dimensi reputasi secara menyeluruh. Hasil riset ini mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik, memberikan wawasan mendalam untuk memberikan rekomendasi yang solid," kata Benny.
Riset Perhumas juga mengenalkan delapan indikator, yakni Performance Management Quality, Environmental Social Governance (ESG), Innovation, Leadership, Technology, People Management, Communication dan Crisis Management.
Salah satu indikator yaitu indikator ESG, tingkat kepercayaan terhadap perusahaan swasta sedikit lebih tinggi dibandingkan BUMN.
Untuk perusahaan swasta, nilai tertinggi 5,06 pada sub-indikator Governance atau tata kelola dan yang terendah adalah Environmental atau Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).
Sebaliknya, untuk BUMN, sub-indikator dengan tingkat kepercayaan tertinggi adalah Environmental yaitu 4,81 dan yang terendah adalah Governance atau Tata Kelola 4,67.
Boy Kelana menyebut, salah satu aspek penting yang ditekankan dalam riset ini adalah perlunya peningkatan kapabilitas praktisi humas dan komunikasi di berbagai sektor.
Di sektor BUMN, terutama diperlukan pengayaan kompetensi yang berkaitan dengan Crisis Management.
Sementara di sektor swasata, pemahaman dan kemampuan dalam mengatasi isu terkait kesejahteraan karyawan yang berpotensi menimbulkan krisis juga menjadi hal yang penting.
"Kami berharap hasil riset ini dapat menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Kami ingin hasil riset ini menjadi landasan bagi berbagai sektor bisnis khususnya praktisi, korporasi, pemerintah, lembaga, dan semua yang terlibat dalam komunikasi strategis untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan membangun reputasi yang kuat," kata Boy Kelana.
Baca Juga: Harvest Moon Akan Hiasi Langit di Bulan September Ini, Catat Tanggalnya!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.