Ia juga menyebut Ganjar sebagai sosok yang sangat paham dengan dunia anak muda dan gaya komunikasinya santun serta dekat dengan rakyat.
Baca Juga: Presiden PKS Sebut Pihaknya Sambut Baik PKB meski Tak Hadiri Langsung Deklarasi Anies-Muhaimin
Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya memastikan tidak ada satu pun bakal capres-cawapres yang mengatasnamakan NU.
Secara struktural, NU ataupun kiai-kiai NU tidak akan memberikan dukungan ke calon tertentu.
Ia juga menegaskan, berdasarkan keputusan Muktamar NU, organisasi Islam tersebut tidak akan ikut dukung-mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.
”Jangan ada calon yang mengatasnamakan NU. Kalau ada, calon itu atas nama kredibilitasnya, atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU,” kata Gus Yahya, Sabtu (2/9/2023).
Gus Yahya menekankan, kiai NU tidak pernah memberikan restu kepada capres-cawapres mana pun.
Sebab selama ini tidak ada pembicaraan terkait capres ataupun cawapres. Kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, ia mempersilakan berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.
Baca Juga: Pengaruh Cak Imin dalam Elektabilitas Anies Disebut Tergantung Bacawapres Ganjar dan Prabowo
Warga NU dinilai juga sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.
"Mindset NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau), ini menghina sekali, padahal warga NU ini sudah cerdas mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana kemari,” ujarnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.