“Nah, sekarang saja tidak siddiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya, bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar.”
“Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin Bangsa Indonesia.”
Tuhan, menurut SBY, juga tidak mengizinkan Partai Demokrat berkoalisi dengan orang yang ingkar dan melanggar kesepakatan.
“Selain itu, kita juga ternyata tidak diizinkan berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan,” katanya.
“Tertulis dalam kesepakatan koalisi, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, equality, dan keadilan. Bayangkan kalau di masa depan kita punya mitra koalisi yang tidak tunduk, tidak patuh pada kesepakatan yang kita buat bersama.”
Ia kemudian membeberkan pengalaman pribadinya yang selama 10 tahun menjalin koalisi dengan partai politik lain dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan keadilan.
“Apalagi kalau mendikte, mengatur yang lain, termasuk capres, memaksakan kehendak, dan tidak menganggap yang lain, saya kita bukan itu koalisi yang hendak kita bangun.”
“Sebagaimana pengalaman pribadi saya, bersama-sama dalam koalisia selama 10 tahun, menjunjung tinggi prinsip dan nilai-nilai yang baik, utamanya kesetaraan dan keadilan,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam rapat tersebut, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang juga kader Partai Demokrat, Iftitah Sulaiman, membacakan pers rilis partai tersebut.
“Pertama, kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” ucapnya membacakan.
Baca Juga: SBY Kecewa Tak Ada Kata yang Disampaikan Anies, Usai Koalisi Kandas
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.”
Pihak Partai Demokrat, lanjut dia, telah mengonfirmasi informasi tersebut pada Anies Baswedan, pada Kamis (31/8/2023) yang membenarkan kabar itu.
“Dua, hari ini kami melakukan komfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan, ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.