Dia melihat bahwa banyak rekan-rekannya di PRD mengalami penculikan oleh rezim saat itu.
Setelah menjalani lebih dari 3,5 tahun penjara, Budiman mendapatkan amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid pada Desember 1999.
Setelah mengakhiri masa tahanannya, Budiman melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Baca Juga: Ketua DPP PDIP soal Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo: Kita Nggak Ambil Pusing, Kami Partai Besar
Ia mendaftar di London University untuk mengejar studi Ilmu Politik. Lalu dia melanjutkan ke jenjang Master jurusan hubungan internasional di Cambridge University, Inggris.
Pada tahun 2004, Budiman memutuskan untuk bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Lalu dia menduduki kursi parlemen di Gedung MPR selama dua periode.
Rentang waktu tersebut mencakup tahun 2009 hingga 2014 serta 2014 hingga 2019, di mana Budiman menjadi perwakilan Fraksi PDI-P.
Pertemuan antara Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menarik perhatian publik. Budiman mengunjungi kediaman mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada malam Selasa (19/7/2023) silam.
Baca Juga: Kelakar Gibran Sindir Sanksi Budiman Sudjatmiko: Loh Gak Jadi Dipecat Ya Mas?
Kedekatan Budiman dan Prabowo tampak kontras dengan hubungan mereka puluhan tahun yang lalu.
Pada masa itu, ketika era Orde Baru mulai merosot, keduanya pernah berhadapan dalam situasi yang berbeda.
Baca Juga: Momen Gibran dan Budiman Sudjatmiko ‘Berkelakar’ Soal Pemecatan di Acara PSI
Budiman adalah seorang aktivis penentang Orde Baru sedangkan Prabowo adalah seorang militer yang dituduh terlibat dalam penculikan beberapa aktivis pada tahun 1998.
"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," kata Budiman Sudjatmiko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.