BEM UI Jadwalkan Debat Bacapres pada 14 September 2023: Siap

“Bagaimana tiap koalisi yang ada saling obral capres-cawapres, melakukan negosiasi di bawah meja yang mungkin saja tidak bisa menguntungkan rakyat sepenuhnya.”

Politik gimik pun, ungkap Melki, sangat luar biasa memenuhi publik, juga kampanye minim substansi yang dihiasi lip service.

Bahkan, dalam kampanye mungkin saja erat dengan pencitraan dan politik identitas. BEM UI, lanjut Melki, menanggapi dengan berharap jangan sampai kita melupakan esensi sesungguhnya dari pesta demokrasi, yaitu bagaimana adanya sirkulasi elit, untuk mencari pemimpin dengan gagasan terbesar gagasannya.

“Paling baik wawasannya, yang paling mumpuni kapasitasnya untuk memimpin bangsa selama lima tahun ke depan.”

“BEM UI, teman-teman mahasiswa UI tidak ingin kita kehilangan esensi itu. Oleh karena itu kita ingin ada pertarungan gagasan untuk tiap bakal calon pemimpin yang nantinya bakal memimpin bangsa ini,” tuturnya.

Ruang paling tepat untuk pertarungan gagasan tersebut, menurut dia, berada di kampus, yang setiap harinya mempertarungkan gagasan, dan melempar argumentasi dibalas dengan argumentasi.

“Kami menganggap paling tepat jika pertarungan gagasan tersebut dilakukan di kampus.”

Terlebih saat ini MK juga telah membolehkan pihak kampus mengundang kandidat tanpa menggunakan atribut kampanye maupun alat peraga.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Terima Tantangan Debat BEM UI!

“Kami akan menanggapi itu dengan mengundang setiap bakal calon presiden yang saat ini sudah ada, Bapak Anies Baswedan, Bapak Ganjar Pranowo, dan Bapak Prabowo Subianto, untuk datang ke UI,” tuturnya.

“Kami siap untuk 'menguliti' isi pikiran Bapak semua, kami siap untuk menguji gagasan Anda semua, dan paling penting, kami siap untuk mendengar gagasan-gagasan Anda terkait  bagaimana akan menjalankan bangsa ini ketika terpilih nantinya," tandas Melki.