Tapi, dialog tersebut, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, bukan membahas tentang pasangannya di Pilpres 2024.
“Kalau koalisinya, saya rasa partai-partainya selalu siap berdialog, hanya bukan membahas tentang pasangan tapi membahas untuk bergabung dengan koalisi.”
Ia menegaskan, tidak mungkin Koalisi Perubahan untuk Persatuan membahas nama orang sebagai pasangan jika yang bersangkutan tidak bergabung dengan koalisi.
“Yang berada dalam koalisi ini, kemudian nanti kita membahas pasangan, tapi tidak mungkin membahas nama orang yang tidak berada dalam koalisi, orang partai ya, pimpinan partai, anggota partai.”
“Kalau partainya bukan menjadi bagian dari koalisi, bagaimana mungkin bisa dibahas namanya. Menjadi bagian dari koalisi dulu baru ada pembahasan,” katanya.
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 dinilai masih sangat terbuka.
Politikus PKS Nasir Djamil menyatakan, peluang tersebut masih tetap ada lantaran pergerakan politik sangat dinamis.
Baca Juga: Ketua DPP PDIP Ungkap Keinginan Duetkan Ganjar-Anies, Ini Tanggapan Demokrat dan NasDem
Apalagi seluruh nama-nama yang muncul masih dalam kategori bakal capres dan cawapres. Belum secara resmi didaftarkan ke KPU sebagai pasangan capres dan cawapres.
Menurutnya, duet Ganjar Anies bisa menjadi pasangan "Ganas" alias Ganjar-Anies.
"Toh masih belum ada hitam di atas putih kan, jadi semuanya masih terbuka lebar. Semuanya sangat cair sehingga mudah menggelinding kemana-mana. Beda kalau sudah beku, susah gelinding," ujar Nasir di gedung parlemen, Rabu (23/8/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.