JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga tokoh memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi di masyarakat sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024. Hal ini terekam dalam survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 27 Juli - 7 Agustus 2023.
Dikutip dari Kompas.id, Selasa (22/8/2023), ketiga tokoh itu ialah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang karib disapa Kang Emil, dengan elektabilitas 8,4 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 8,2 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 8 persen.
Elektabilitas Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI naik signifikan. Ia sebelumnya hanya mengantongi tingkat keterpilihan di bawah 5 persen, pada Agustus 2023, angkanya naik menjadi 8 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terbaru: Suara Pendukung Jokowi 2019 Masih Mengalir Deras untuk Ganjar
Erick kini memiliki elektabilitas tertinggi, setelah Emil dan Sandi, dalam bursa bakal cawapres 2024.
Dengan proporsi keterpilihan yang terpaut sempit, kurang dari 1 persen dan tentunya di bawah ambang margin of error survei sebesar 2,6 persen, tiga figur bakal cawapres teratas tersebut bisa dikatakan tengah berada pada posisi seimbang.
Dinamika elektabilitas ini tidak terlepas dari gerak politik dalam tiga bulan terakhir yang cukup dinamis. Keputusan Sandiaga Uno hengkang dari Partai Gerindra dan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata tak serta-merta melahirkan efek kejut bagi insentif elektoralnya.
Sebelum Sandi bergabung dengan PPP, partai itu telah menyepakati kerja sama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang secara resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Masuknya Sandi ke PPP direspons cepat dengan menggadangnya sebagai figur yang dinilai paling tepat menjadi pendamping Ganjar.
Sementara Ridwan Kamil yang memilih menjadi kader Partai Golkar, kini tak cukup masif melakukan manuver politik.
Hal berbeda terlihat pada Erick Thohir yang cukup masif bermanuver politik dengan mencitrakan diri kepada publik sebagai kandidat bakal cawapres potensial.
Dalam sejumlah kesempatan, nama Erick terus digadang oleh Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi bakal cawapres.
Papan Tengah Bursa Bakal Cawapres
Selain tiga nama yang menghuni papan atas elektabilitas bakal cawapres di atas, ada nama-nama potensial lainnya.
Sebut saja Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Keterpilihan AHY sebagai bakal cawapres saat ini berada di angka 5,1 persen. Sebelumnya, pada Januari 2023, ada di angka 3,7 persen, lalu meningkat menjadi 4,1 persen pada Mei 2023.
AHY kerap digadang-gadang menjadi bakal cawapres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Sementara elektabilitas Mahfud MD sebagai bakal cawapres pada survei Mei 2023 berada di angka 3,8 persen. Pada survei Agustus 2023 ini, angkanya relatif stagnan, yaitu 3,7 persen.
Pencapaian Mahfud yang konsisten ini membuktikan namanya dinilai layak berada pada barisan para sosok yang dapat diperhitungkan dalam bursa bakal cawapres.
Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli - 7 Agustus 2023.
Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Elektabilitas Bacapres, Ini Tanggapan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error survei +/- 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.