JAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juli - Agustus 2023, suara pendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat.
Perolehan suara untuk Ganjar pada periode survei terbaru ini naik setelah turun pada Mei 2023.
Kini, Ganjar unggul tipis 0,3 persen dari Prabowo. Sebelumnya ia sempat tertinggal 1,7 persen dari Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Mei 2023.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo tercatat hanya berubah naik 0,1 persen dari Mei 2023.
Ganjar juga masih bersaing ketat dengan Prabowo dalam simulasi terhadap sepuluh nama, lima nama, hingga tiga nama yang diajukan untuk dipilih.
Ganjar mendapatkan 29,6 persen, sedangkan Prabowo 27,1 persen dan Anies 15,2 persen dalam skema 10 nama.
Sedangkan dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen. Ini menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terbaru: Elektabilitas Ganjar 24,9%, Prabowo 24,6%, Anies 12,7%
Perubahan dari sepuluh ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies.
Selanjutnya, dalam skema pilihan terhadap tiga nama, Ganjar memperoleh 34,1 persen, sedangkan Prabowo 31,3 persen dan Anies 19,2 persen.
Meski elektabilitas Ganjar menempati urutan teratas pada pilihan secara bebas dan pada simulasi sepuluh, lima, hingga tiga nama, saat ini belum cukup menjamin kemenangannya jika berhadapan langsung dengan Prabowo.
Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head dua calon berhadapan.
Jika pemilu presiden digelar saat survei dilakukan dan jika Ganjar berhadapan hanya dengan Prabowo, maka Prabowo masih unggul atas Ganjar.
Prabowo memeroleh 52,9 persen, sedangkan Ganjar 47,1 persen. Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen.
Apabila Prabowo berhadapan dengan Anies, Prabowo unggul dengan selisih angka yang besar, yakni Prabowo 65,2 persen sedangkan Anies 34,8 persen. Jarak keduanya yang saat ini 30,4 persen lebih lebar dari sebelumnya, 24 persen.
Baca Juga: Anies Baswedan Ngaku Dirinya dan AHY Sering Berdiskusi Akhir-Akhir Ini, Sinyal Bacawapres 2024?
Jarak elektabilitas Anies juga masih terpaut cukup jauh dari Ganjar, yaitu 20,2 persen. Ganjar di angka 60,1 persen, sedangkan Anies 39,9 persen. Jarak keterpilihan keduanya relatif tak berubah dari sebelumnya yang sebesar 19,8 persen.
Konsentrasi dukungan kepada Prabowo cenderung meningkat jika pilpres hanya menghadirkan dua calon. Dalam skema pertarungan antara Prabowo dan Ganjar, suara dari kalangan pendukung Anies cenderung semakin besar mengarah ke Prabowo.
Pada Mei 2023, aliran suara Anies ke Prabowo sebesar 60,1 persen, sekarang naik menjadi 69,9 persen. Demikian juga dalam skema Prabowo melawan Anies, dukungan dari pemilih Ganjar yang mengalir ke Prabowo bertambah besar, dari 64,1 persen menjadi 71,6 persen.
Sementara itu, dalam skema Ganjar melawan Anies, nyaris tak ada perubahan yang berarti dari pemilih Prabowo yang terbelah. Suara pemilih Prabowo akan mengalir ke Ganjar sebesar 53,2 persen dan ke Anies 46,8 persen. Pada Mei 2023, suara pemilih Prabowo yang mengalir ke Ganjar 52,3 persen dan ke Anies 47,7 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
Survei ini sepenuhnya dibiaya oleh Litbang Kompas.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.