JAKARTA, KOMPAS.TV - Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Juli 2023 menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden atau bacapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengalami penurunan, meski tidak signifikan.
Diketahui, pada survei Juli 2023 pada simulasi tiga nama, Ketua Umum Gerindra itu mendapatkan nilai elektabilitas sebesar 33,2 persen.
Sementara di survei yang dilaksanakan Juni 2023 lalu, Menteri Pertahanan ini menduduki puncak survei dengan elektabilitas 36,8 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan terdapat dua faktor yang membuat adanya indikasi penurunan elektabilitas Prabowo tersebut.
"Pak Prabowo turun di semua simulasi antara 2-3 persen," kata Burhanuddin dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (19/8/2023).
"Kami menyimpulkan ada dua sebab mengapa ada indikasi penurunan Pak Prabowo meski tidak signifikan," imbuhnya,
Pertama, kata dia, penurunan suara Prabowo dalam survei tersebut dikarenakan mulai terjadi pergeseran pemilihnya ke bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
"Satu Anies Baswedan mulai menggerus kembali basis-basis Pak Prabowo terutama di Sumatera," ungkapnya.
"Kenaikan suara Mas Anies, diikuti tren penurunan Pak Prabowo meski kisarannya 2-3 persen," imbuh Burhanuddin.
Kedua, adanya penurunan dukungan pemilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019 ke Prabowo.
Baca Juga: Djarot PDIP: Selamat Budiman Sudjatmiko sebagai Bakal Cawapres Prabowo
"Pendukung Pak Jokowi yang memilih Pak Prabowo di survei bulan Juni 2023 sebanyak 28,9 persen. Namun di Juli 2023 turun menjadi 26 persen," jelasnya.
"Jadi penurunannya (elektabilitas Prabowo) dari dua sisi ini," katanya menegaskan.
Di sisi lain, Burhanuddin mengatakan dalam Survei Indikator pada Juli 2023, elektabilitas Ganjar stagnan sementara Anies mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir.
"Saya melihat mas Ganjar sebenarnya stagnan dibanding bulan Juni. Di simulasi 3 nama, mas Ganjar ada di kasaran 35 persen sekarang 35 persen juga," ucapnya.
"Yang ada indikasi naik adalah Anies Baswedan, di Juni 21 persen, sekarang 23,9 persen," jelasnya.
Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik pada 15-21 Juli 2023 menunjukkan, peta elektabilitas calon presiden masih dinamis.
Berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei tersebut, bacapres dari PDI-P, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 35,2 persen, atau unggul tipis dibandingkan bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto di angka 33,2 persen.
Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan angka 23,9 persen.
Adapun survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 orang responden warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Para responden itu dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Prabowo Duduk Diapit Ketum PKB dan Plt Ketum PPP, Sandiaga Uno: Hanya Kebetulan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.