Ichwanul mengatakan, selain senjata polisi juga mengamankan bendera yang kerap digunakan organisasi ISIS, serta sejumlah buku literasi agama.
Namun demikian, Ichwanul mengaku belum mengetahui persis apakah pelaku DE terafiliasi dengan jaringan teroris. Hal itu pun belum dikabarkan dari pihak kepolisian.
"Untuk informasinya (terafiliasi) belum tahu. Cuma di situ ada bukti peluru dan segala macam," kata Ichwanul.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menuturkan bahwa hasil penggeledahan yang dilakukan Densus 88 di rumah terduga teroris DE, ditemukan berbagai macam senjata.
Dari mulai senjata api laras panjang, laras pendek, hingga modifikasi.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 5 Tersangka Teroris yang Terlibat dalam Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
“Bisa kita lihat dari hasil penggeledahan oleh Densus 88, bahwa itu ada senjata api laras panjang, ada senjata laras pendek, dan ada juga modifikasi dari senjata air gun diubah menjadi senjata api, ini yang sangat berbahaya,” ucap Karyoto.
Menurut mantan Direktur Penindakan KPK itu, jumlah senjata yang disita dari rumah terduga DE terdapat 18 pucuk. Termasuk juga pelurunya disita oleh Densus 88.
“Tapi itu campuran, ada yang air gun, senjata api, dan pabrikan juga ada. Ini juga menjadi kewaspadaan kita bersama kalau ada senjata api,” tutur Karyoto.
“Kita bisa bayangkan banyak sekali itu peluru tajam, 1 peluru bisa melukai 1 orang. Kalau pas mengenai wilayah tertentu, bisa sangat mematikan,” katanya.
Baca Juga: Keluarga Minta Anggota Densus 88 yang Tembak Mati Bripda Ignatius Ditunjukkan ke Publik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.