Karyoto pun mengimbau kepada masyarakat agar betul-betul lebih peka dan teliti apabila ada orang-orang yang kehidupannya tertutup.
“Ini mesti kita amati. Untuk masyarakat yang paling dekat harus memberikan, paling tidak kalau ada yang aneh-aneh langsung sampaikan kepada ketua RT.
“Lalu Ketua RT bisa menyampaikan kepada Bhabinkamtibmas atau Babinsa, sehingga kita bisa melakukan deteksi lebih dini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Karyoto menuturkan bahwa hasil penggeledahan yang dilakukan Densus 88 ditemukan berbagai macam senjata. Dari mulai senjata api laras panjang, laras pendek, hingga modifikasi.
“Bisa kita lihat dari hasil penggeledahan oleh Densus 88, bahwa itu ada senjata api laras panjang, ada senjata laras pendek, dan ada juga modifikasi dari senjata air gun diubah menjadi senjata api, ini yang sangat berbahaya,” ucap Karyoto.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris Bom Bunuh Diri Berinisial ‘S’ di Boyolali! Apa Hasilnya?
Menurut mantan Direktur Penindakan KPK itu, jumlah senjata yang disita dari rumah terduga DE terdapat 18 pucuk.
Termasuk juga pelurunya disita oleh Densus 88. Selain itu, turut disita pula sejumlah buku dan bendera ISIS.
“Tapi itu campuran, ada yang air gun, senjata api, dan pabrikan juga ada. Ini juga menjadi kewaspadaan kita bersama kalau ada senjata api,” tuturnya.
“Kita bisa bayangkan banyak sekali itu peluru tajam, 1 peluru bisa melukai 1 orang. Kalau pas mengenai wilayah tertentu, bisa sangat mematikan,” katanya.
Baca Juga: Keluarga Minta Anggota Densus 88 yang Tembak Mati Bripda Ignatius Ditunjukkan ke Publik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.