"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalanannya dan selalu ada dinamika yang berubah," tutur dia.
Lebih lanjut, Ganjar justru mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN atas keputusan mereka yang bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dia kemudian mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar bisa berjalan baik dan lancar.
"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," pungkas Ganjar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Partai Golkar) dan PAN menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bacapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Dua partai politik tersebut pun telah menandatangani dokumen kerja sama dengan Partai Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Dengan begitu, Prabowo menjadi bakal calon presiden (bacapres) yang memiliki jumlah dukungan kursi terbanyak yakni 265 kursi.
Angka tersebut lebih tinggi dari dukungan kursi yang dimiliki Anies Baswedan (NasDem, PKS, Demokrat) dengan 163 kursi dan Ganjar Pranowo (PDIP dan PPP) 147 kursi.
Baca Juga: Respons Ganjar Pranowo Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.