JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Rocky Gerung mengaku dipersekusi setelah pernyataannya yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi ramai diperdebatkan publik. Salah satunya oleh partai politik, yakni PDI Perjuangan atau PDIP.
Rocky menjelaskan bahwa dirinya tidak diperbolehkan datang untuk mengisi acara di sejumlah kota. Dari mulai Lombok, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah. Menurut dia, persekusi itu terjadi dalam seminggu terakhir ini.
Baca Juga: Sidang Perdana Perbuatan Melawan Hukum Rocky Gerung Digelar 22 Agustus di PN Jaksel
“Saya diundang mahasiswa untuk memberi kuliah umum. Tetapi dari seluruh undangan seminggu ini, seluruhnya dipersekusi,” kata Rocky Gerung dalam konferensi persnya di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
“Saya enggak boleh masuk kampus, saya enggak boleh ketemu seluruh akademisi.”
Menurut Rocky, seharusnya persoalan ini jangan diseret-seret ke hal lain. Sebab, Rocky hanya ingin menjadi pembicara pada kuliah umum mahasiswa di beberapa kota.
"Sebenarnya ini soal biasa aja, dibawa ke jalur hukum ya bawa ke jalur hukum. Tetapi jangan menghalangi saya berbicara dengan para mahasiswa," ujar dia.
Lantas, Rocky menceritakan ketika dirinya dipersekusi atau dihalangi oleh PDIP pada saat akan mengisi acara di hadapan ribuan mahasiswa di Yogyakarta.
Baca Juga: Alasan Bareskrim Ambil Alih 13 Laporan soal Rocky Gerung
Rocky Gerung mengaku heran dengan sikap PDIP yang menghalanginya menjadi pembicara di hadapan para mahasiswa.
“Buat apa menghalangi saya, kalian kan partai. Kalian punya kekuatan untuk mengubah undang-undang. Silakan ubah undang-undang di DPR bahwa intelektual, akademisi, tidak boleh bertemu mahasiswa,” ujarnya.
“Jadi, itu yang saya sayangkan. Padahal, saya bertahun-tahun sering mengajar di sekolah Megawati tentang pikiran bangsa.”
Seperti diketahui, Rocky Gerung sebelumnya dijadwalkan menjadi salah satu pembicara di acara "Ngopi Bareng Ngobrol Perubahan Indonesia" yang digelar di Bento Kopi, Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) malam.
Baca Juga: Setelah Disamakan dengan Robot, Rocky Gerung Sebut Moeldoko seperti Relawan
Namun, Rocky Gerung pada akhirnya batal hadir menjadi pembicara setelah adanya penolakan dari sejumlah elemen.
Di dalam poster acara "Ngopi Bareng Ngobrol Perubahan Indonesia", tertera nama sejumlah narasumber, antara lain Rocky Gerung, pengamat politik Habil Marati, dan Ketua KPK 2015-2019 Saut Situmorang.
Massa dari sejumlah elemen berkumpul di depan area parkir Bento Kopi. Mereka membentangkan beberapa spanduk menolak kedatangan Rocky Gerung.
"Tolak Rocky Gerung, kami menolak Rocky Gerung," teriak massa sambari membentangkan spanduk di depan parkiran kafe.
Baca Juga: Rocky Gerung Minta Maaf Sudah Buat Keonaran di Publik Gara-Gara Kritik Tajam ke Pemerintah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.