Kompas TV nasional rumah pemilu

Begini Respons Anies Baswedan ketika Nasdem Minta Bacawapres Jangan dari Pimpinan Parpol

Kompas.tv - 2 Agustus 2023, 06:15 WIB
begini-respons-anies-baswedan-ketika-nasdem-minta-bacawapres-jangan-dari-pimpinan-parpol
Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, berbicara dalam Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senaya, Jakarta, Minggu (16/7/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden atau bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, merespons soal pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali soal bakal calon wakil presiden atau bacawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, Ahmad Ali meminta Anies Baswedan untuk tidak memilih bacawapres yang akan mendampinginya hanya karena figur tersebut menjadi pimpinan partai politik atau parpol.

Terkait hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku enggan menanggapi terlalu banyak mengenai bacawapres.

Baca Juga: NasDem Ingatkan Anies: Jangan Pilih Bakal Cawapres Hanya karena Punya Partai

Sebab, kata dia, hal yang terpenting saat ini adalah menyebarkan narasi perubahan yang bakal ia perjuangkan jika memenangkan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

“Kami tak mau terlalu banyak berbicara soal itu,” kata Anies di pendoponya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (1/8/2023).

Menurut Anies, yang ingin dibicarakannya saat ini adalah bagaimana Indonesia bisa lebih adil hingga harga bahan makanan dan minuman yang terjangkau. 

“Kita ingin bicara bagaimana Indonesia lebih adil, keselamatan kerja lebih banyak, harga makanan dan minuman lebih murah. Itu lebih penting. Karena (penentuan bacawapres) itu soal waktu saja, kok,” ujarnya.

Selain itu, Anies juga enggan memaparkan progres pembentukan tim pemenangannya. Menurut Anies, yang terpenting adalah bekerja dalam diam.

Baca Juga: JK Tanggapi Hasil Survei Anies: Waktu di Pilkada DKI Juga Terendah, tapi Terpilih

“Beres dulu baru diumumkan, sehingga masyarakat tidak terombang-ambing. Hari ini ada kabar, besok berubah, wah jangan. Pastikan semua beres, baru sampaikan,” ucap dia dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Anies mengaku tidak terlalu khawatir terhadap elektabilitasnya yang seolah jalan di tempat atau berada di posisi ketiga dari calon-calon lainnya.

Menurutnya, naik turunnya elektabilitas berdasarkan hasil survei merupakan hal yang biasa.

“Jadi kami sebut itu sebagai sesuatu yang baik, feedback kepada kita. Kita mengalir saja, termasuk pada penentuan wakil, pada waktu yang tepat akan diumumkan,” ujar Anies.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Anies Baswedan agar memilih bakal cawapres bukan karena memiliki partai politik. Menurut Ali, sosok bacawapres yang dipilih harus bisa mendongkrak suara di pesta demokrasi nanti.

"Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023). 

Baca Juga: Jusuf Kalla Komentari Elektabilitas Anies Baswedan: Dulu Trump Juga Rendah Sekali.

Menurut dia, untuk memilih bakal cawapres, ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan, seperti bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi, dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Artinya, sosok tersebut bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal. 

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," kata Ali.


Ali menyebut, sosok bakal cawapres dipilih pendekatannya untuk kemenangan kontestasi. Sebab, kalau sekadar memilih karena berasal dari partai tertentu, menandakan ada salah satu partai yang tak ikhlas untuk berjuang memenangkan Anies.

"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," kata Ali.

Baca Juga: Begini Pendapat Anies, Ganjar dan Prabowo soal Pendidikan di Indonesia

"(Bakal) capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih si Fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si Fulan karena jika tidak memilih si Fulan, maka kita tidak bisa maju,” ujarnya mencontohkan.

 

 

 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x