JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi angkat bicara terkait dugaan 337 juta data Dukcapil bocor dan dijual di forum hacker.
Menkominfo Budi Arie mengaku heran dengan dugaan kebocoran data dari Dukcapil itu.
Apalagi, lanjutnya, jumlah dugaan data yang bocor itu melebihi jumlah penduduk Indonesia yang hanya 277 juta jiwa.
"Kan saya sudah bilang, Dukcapil kan itu ngeluarin NIK. Sementara data pribadi kan banyak. Instansi yang mengumpulkan data pribadi ini bocornya yang mana? Kalau bocor bilang 330 juta, lha NIK kita paling 200 juta. Masa, bocor 330 juta?" kata Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (20/7/2023).
"Penduduk kita 277 juta, berarti kan ada 277 juta NIK. Kok bocor 330 (juta)? Emang ada hantunya kita punya NIK?"
"Itu aja sudah nggak masuk akal, masa jumlah penduduk sama NIK lebih banyak NIK yang bocor. Itu 330 juta angkanya dari mana saya juga nggak ngerti," ujarnya.
Meski begitu, Menkominfo Budi Arie mengatakan, pihaknya tetap mengupayakan agar data masyarakat Indonesia tersimpan secara aman.
Selain itu, ia juga meminta instansi atau lembaga yang mengumpulkan data pribadi agar bisa menjaga data tersebut tidak bocor.
"Karena itulah kami dari Kominfo meminta seluruh instansi atau lembaga yang mengumpulkan data pribadi untuk menjaganya. Jadi perlu dibangun sebuah sistem sehingga kebocoran data itu tidak terjadi," ucapnya.
Baca Juga: Tanggapan Dirjen Dukcapil terkait Dugaan 337 Juta Data Bocor: Format Elemen Tidak Sama
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 337 juta data milik Dinas Dukcapil RI diduga bocor dan dijual di sebuah forum hacker.
Kabar kebocoran data Dukcapil ini diungkap oleh akun Twitter @DailyDarkWeb pada Sabtu (15/7/2023).
Akun tersebut menuliskan bahwa sang pengungggah di forum hacker itu memiliki 337.225.465 baris data.
Jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah penduduk di Indonesia saat ini yang berada di angka 278 juta.
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi pun memberikan tanggapannya mengenai dugaan 337 juta data Dukcapil bocor dan dijual di forum hacker.
Teguh mengatakan, berdasarkan hasil investigasi sementara yang dilakukan oleh BSSN dan Kominfo, data yang diduga bocor tersebut tidak sama dengan database di Dukcapil.
Ia menjelaskan, format elemen data yang diduga bocor itu berbeda dengan data kependudukan yang dimiliki Dukcapil saat ini.
"Terkait dengan kasus dugaan kebocoran database dukcapil yang ada di breachforums, kami Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama-sama dengan BSSN dan Kemenkominfo serta stakeholder terkait telah melaksanakan 2 agenda kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif," kata Teguh dalam sebuah pernyataan video yang diterima Kompas TV, Minggu (16/7/2023).
"Kedua kegiatan tersebut sudah dijalankan sejak kemarin dan sampai saat ini masih berproses secara cepat."
"Untuk sementara, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di breachforums, dilihat dari format elemen datanya, tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan existing Ditjen Dukcapil saat ini," jelasnya.
Baca Juga: Soal 337 Juta Data Dukcapil Diduga Bocor, Mengapa Lebih Besar dari Jumlah Penduduk Indonesia?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.