JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid mengatakan pihaknya masih nyaman bekerja sama dengan Partai Gerindra di bawah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Dia mengatakan tidak ada kendala yang berarti dalam koalisi. Meski kursi bakal cawapres untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar diganggu oleh nama-nama lain, Hasanuddin mengatakan partainya masih nyaman berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2024.
Dia juga meyakini piagam kerja sama yang sudah disepakati bersama akan berjalan. Salah satunya mengenai kesepakatan untuk memenangkan pasangan capres dan cawapers dari KKIR yang sudah ditentukan bersama-sama.
"Sampai hari ini kami merasa nyaman dengan Gerindra. Kalau diganggu, saya sudah pindah duduk. Karena saya masih bersama Pak Muzani (Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, red) di sini, insyaallah koalisi ini awet," ujar Hasanuddin dalam program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (12/7/2023).
Baca Juga: Prabowo Subianto Tegaskan Gerindra dan PKB Solid di Pilpres 2024
Hasanuddin menambahkan PKB menjadi partai yang tidak ada halangan untuk bekerja sama dengan partai lain.
Dengan Demokrat, PKB pernah bekerja sama mendukung pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama PKS, Golkar, dan Gerindra.
"Mungkin PKS dan PDIP belum pernah satu berkoalisi, kalau PKB sudah. Dengan Demokrat sudah pernah dengan Pak SBY 10 tahun, dengan Pak Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) juga kita 10 tahun dengan Pak Jokowi. Sekarang dengan Gerindra. Jadi tidak punya hambatan untuk bekerja sama dengan seluruh partai," ujar Hasanuddin.
Di kesempatan yang sama, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan hubungan Gerindra dengan PKB sangat baik.
Menurut Muzani, Gerindra tetap membuka kerja sama dengan partai lain. Namun untuk Pilpres 2024, Gerindra tetap setia bersama PKB.
Baca Juga: Sekjen PDI-P Sindir Baliho Prabowo-Jokowi, Begini Jawaban Gerindra
"Itu juga pesan para ulama kiai di berbagai macam daerah supaya Pak Prabowo tidak meninggalkan PKB dan PKB tidak meninggalkan Pak Prabowo," ujarnya.
Adapun nama yang disebut-sebut mencoba menggoyang kursi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres Prabowo adalah Erick Thohir, jagoan yang diusung PAN.
PAN disebut telah berkomunikasi dengan Gerindra dan menyodorkan nama Erick Thohir sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Nama lain yang disebut-sebut adalah Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi. Survei LSI pada awal Juli 2023 melakukan simulasi pasangan capres dan cawapres.
Survei tersebut menemukan, jika Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir hasilnya 34,8 persen. Jika Prabowo dipasangkan dengan Gibran, hasilnya 33,9 persen.
Kemudian Prabowo-Cak Imin, mendapat hasil 30,7 persen.
Baca Juga: Cak Imin Beberkan Alasan Dirinya Dilarang PKB Bicara soal Pilpres 2024
Dalam simulasi survei, Ganjar Pranowo bisa dikalahkan Prabowo jika bakal capres dari PDIP itu berpasangan dengan Ridwan Kamil dan Prabowo berpasangan dengan Erick.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.