JAKARTA, KOMPAS.TV – Mantan Panglima TNI Andika Perkasa serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bukan nama baru dalam bursa bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo, bakal capres PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu disampaikan oleh politikus PDIP, Deddy Sitorus, yang juga Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo.
Menurut Deddy, nama cawapres yang bakal dipilih oleh PDIP untuk mendampingi Ganjar sebenarnya sudah beredar di publik.
“Nama-nama yang kemungkinan akan dipilih itu sebenarnya juga sudah beredar di publik. Tidak ada nama baru sebenarnya kalau menurut saya,” ucapnya dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (26/6/2023).
Baca Juga: Nama Andika Perkasa Muncul di Radar Timses Ganjar, Ide Megawati atau Jokowi?
Saat ditanya apakah sosok Andika Perkasa bukan nama baru, Deddy dengan tegas menyebut bukan.
Karena, kata dia, nama Andika sudah masuk dalam daftar sepuluh nama yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar, yang sebelumnya telah disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Sudah ada di dalam sepuluh nama itu. Jadi, ada Pak Sandiaga Uno, ada Pak Erick Thohir. Ada Pak Mahfud, ada Pak Andika, Menteri Agama, PBNU.”
“Makanya saya bilang tadi bukan nama yang baru juga, cuma kan kita memang nggak pernah satu sampai sepuluh kita sebutkan siapa saja,” imbuh Deddy.
Deddy meminta semua pihak bersabar menanti pengumuman nama cawapres pendamping Ganjar.
“Bersabar dululah, semua ada prosesnya, ini bukan sekadar chemistry dengan capres, tapi juga chemistry semua partai pendukung dan pengusung, dan juga potensi menangnya yang harus dieksplor sangat dalam.”
Deddy menyebut, PDIP berharap agar pasangan capres-cawapres yang nantinya diusung, mewakili spektrum yang ada di masyarakat.
“Jadi banyak hal lah yang harus didalami,” katanya.
Saat ditanya apakah PDIP bingung memilih karena banyaknya kandidat bakal cawapres Ganjar, Deddy membantah.
“Bingung sih tidak. Justru di situ indahnya, seninya saya kira. Kalau cuma satu kan tidak menarik ya mbak ya,” ucapnya.
Baca Juga: Pakar Sebut Andika Perkasa Bisa Kokang Kepemimpinan Ganjar Pranowo
“Jadi memang ada beberapa nama yang masuk, tidak hanya dari partai-partai yang bergabung dengan kita, tapi juga kan banyak spektrum lain yang harus dipertimbangkan.”
Yang terpenting, lanjut Deddy, PDIP ingin menang dalam Pilpres 2024 sehingga proses penentuan cawapres membutuhkan waktu.
“Kan kita pengen menang, jadi memang proses pendalamannya butuh waktu.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.