BALI, KOMPAS.TV - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose mengungkapkan peredaran narkoba di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setelah masa pandemi Covid-19 berlalu.
Demikian hal itu disampaikan Petrus Golose saat memusnahkan barang bukti narkotika hasil sitaan BNN selama Mei hingga Juni di Lapangan Tembak Polda Bali, Tohpati, Denpasar, Bali, Jumat (23/6/2023).
Petrus Golose mengatakan, peningkatan angka peredaran narkoba di Indonesia dapat dilihat dari data pengungkapan 8 kasus tindak pidana narkoba yang berhasil diungkap BNN.
Baca Juga: Ungkap Pabrik Narkoba di Daan Mogot, Polisi: Selamatkan Jiwa Sebanyak Penonton Timnas vs Argentina
Dari 8 kasus tersebut, melibatkan 11 orang tersangka dengan barang bukti sabu seberat 123,13 kilogram, ganja seberat 107 gram, dan heroin 1,11 kilogram hanya dalam waktu sebulan.
Petrus Golose pun menyebutkan beberapa kasus yang berhasil diungkap oleh BNN. Pertama, pada Kamis (4/5/2023), BNN menyita 9.007 gram sabu.
Penyitaan sabu itu berawal saat petugas Bea dan Cukai Soekarno Hatta mendapatkan paket Aramex dari Kota Almaty, Kazakhstan.
“Ternyata, di dalamnya terdapat 46 bungkus narkoba jenis sabu seberat 9.007 gram,” kata Golose di Bali pada Jumat.
Petugas BNN RI selanjutnya melakukan pemantauan terhadap paket yang ditujukan kepada seseorang berinisial L dengan alamat Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Kepala BNN RI Sebut Sorong Masuk Daerah Jalur Perlintasan dan Perdagangan Narkoba
Namun, paket tersebut tak kunjung diambil oleh yang bersangkutan, sehingga narkoba jenis sabu tersebut diamankan petugas BNN.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.