Panda menambahkan, pertanyaan kedua yang diajukan Megawati untuk SBY yakni apakah SBY menggunakan kantor Kemenko Polkam kala itu untuk kegiatan politik membentuk Partai Demokrat.
Baca Juga: Tanggapi soal Mimpi SBY, Jokowi: Bagus, Itu Mimpi Kita Semuanya
Pertanyaan ketiga, Megawati meminta Panda untuk bertanya kepada SBY terkait momen Megawati menanyakan kepada para menteri di sidang kabinet yang mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2004.
"Sidang kabinet itu ada Hamzah Haz, Yusril (Ihza Mahendra). Waktu itu Megawati tanya siapa yang maju jadi presiden di Pemilu 2004. Hamzah Haz mengatakan 'saya tergantung partai', Yusril tergantung kepada ini. Ketika ditanya SBY, SBY mengatakan, 'saya tidak maju'," tutur Panda.
Lebih lanjut Panda menjelaskan, kala itu Megawati ingin bertemu jika kelima pertanyaan tersebut dijawab oleh SBY.
Menurut Panda, saat dirinya mengajukan lima pertanyaan yang dititipkan Megawati, SBY tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diajukan Megawati. Mega, sambung Panda, hanya mengharapkan keterbukaan SBY.
"Terus terang saja menjadi bom waktu, 18 tahun mereka tidak pernah duduk bersama kongko-kongko atau ngobrol," ujar Panda.
Baca Juga: Membaca Arah Koalisi PDIP dan Demokrat di Pilpres 2024 Usai Puan-AHY Bertemu
Panda meyakini, kedua tokoh tersebut suatu hari akan bertemu dan duduk bersama. Menurutnya, Megawati bukan sosok pendendam.
"Permintaan Mega itu kepada SBY, jangan berbohong, terus terang terbuka saja, (kemungkinan bertemu) sangat besar," ujar Panda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.