JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang rapat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang penataan Kawasan Borobudur hari ini, Selasa (13/6/2023) di Istana Merdeka, Jakarta.
Usai mengikuti rapat bersama Kepala Negara dan sejumlah menteri, Ganjar mengakui adanya perbincangan tentang politik dengan Presiden Jokowi.
Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengatakan, selalu ada pembahasan politik ketika dirinya bertemu Presiden Ketujuh Republik Indonesia itu.
“Selalu ada (pembahasan politik). Kalau saya bertemu pak Jokowi, selalu ada perbincangannya soal itu (politik),” ungkap Ganjar, Selasa (13/6) melalui pesan tertulis yang diterima KOMPAS.TV.
Ganjar mengatakan, di dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan tentang adanya komunikasi antar beberapa partai.
Ia menerangkan, Jokowi selalu memantau pergerakan itu setiap hari.
“Jadi saat pimpinan partai ketemu partai lain, beliau selalu memantau. Tadi beliau tanya saya, 'tahu berita itu (pertemuan antar pimpinan partai) tidak Pak Gub?' Saya jawab 'memantau pak'," terang Ganjar.
"Kata beliau tadi, itu bagus untuk demokrasi di Indonesia. Ya selalu ada perbincangan politik kalau bertemu Pak Jokowi,” imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Undang Rapat Ganjar Pranowo di Istana Usai Bertemu Puan Maharani
Sebelumnya, Ganjar mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi melalui media sosial Instagram @ganjar_pranowo Selasa (13/6) sore.
Ia mengunggah foto ketika dirinya keluar dari mobil berwarna hitam di area parkir tamu Istana Merdeka.
Foto itu disertai pesan singkat, seolah-olah untuk istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti.
"Bun @atikoh.s sampai setengah 6 jangan telepon dulu ya. Mau rapat di istana sama Pak Jokowi. Hehehe," tulis Ganjar, Selasa (13/6).
Rupanya, pertemuan dengan Presiden Jokowi itu merupakan rapat terbatas terkait penataan kawasan Borobudur.
“Iya, tadi rapat terbatas soal penataan Kawasan Borobudur. Jadi rapat dipimpin langsung pak Jokowi dengan Kementerian terkait. Intinya bagaimana proyek ini cepat beres,” kata Ganjar.
Dalam rapat itu, kata Ganjar, Presiden Jokowi meminta semua pihak baik Kementerian, Provinsi, serta Kabupaten/Kota yang terlibat dalam penataan Kawasan Borobudur melakukan percepatan agar Proyek Strategis Nasional itu selesai tepat waktu.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Suasana Pemilu 2024 Tak Sepanas 2019, Begini Alasannya
“Tadi pak Menko Marivest menyampaikan harus ada Lembaga tunggal yang mengelola Borobudur. Pak Menag menyampaikan mesti ada satu ruang untuk ibadah umat Budha. Sementara kami di Provinsi dan Kabupaten Magelang diminta mengambil peran masing-masing untuk menyelesaikan apa yang belum selesai,” terangnya.
Selain itu, Ganjar mengatakan, Pemkab Magelang diminta segera membereskan pembangunan tempat pengelolaan sampah.
Sementara itu, Pemprov Jateng diminta membereskan persoalan Pasar Kujon.
“Soal pasar Kujon ini kami sudah anggarkan, namun belum bisa berjalan karena ada izin yang belum berjalan, yakni izin heritage impact assessment (HIA)," kata Ganjar.
"Kalau izin itu sudah keluar, maka bisa dipercepat. Kalau secara keseluruhan, sebagian besar proyek sudah selesai,” sambungnya.
Selain menyelesaikan proyek yang bersifat fisik, kata Ganjar, Presiden Jokowi juga memerintahkan pihaknya untuk membuat banyak event, di antaranya Borobudur Marathon, Tour de Borobudur, dan acara musik.
"Termasuk event ibadah, karena saat Waisak kemarin, seluruh hotel dan balkondes di Magelang penuh. Tentu ini bagus dari sisi ekonomi dan pariwisata,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.