Kompas TV nasional rumah pemilu

Soal AHY Masuk Radar Bacawapres Ganjar, Politikus Demokrat: Ini Sebuah High Politic

Kompas.tv - 7 Juni 2023, 22:00 WIB
soal-ahy-masuk-radar-bacawapres-ganjar-politikus-demokrat-ini-sebuah-high-politic
Foto ilustrasi. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berbicara kepada media seusai menyerahkan berkas pendaftaran bakal caleg DPR RI di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebutan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut sebuah high politic.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron di program Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (7/6/2023).

Ia menerangkan, dalam pandangan politik, bentuk dari "high politic" ialah politik kebangsaan, sedangkan bentuk dari "low politic" ialah masalah kepentingan-kepentingan partai.

"Nah ketika berbicara high politic, kepentingan bangsa dan negara, tentu ini menjadi sebuah iklim demokrasi yang luar biasa, ketika kemudian sosok Mas AHY disebut di PDIP ini juga menurut saya menjadi sebuah high politic, yang berbicara adalah nilai-nilai kebangsaan," kata Herman. 

Ia pun mengucapkan terima kasih atas pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebutkan nama AHY dalam radar bacawapres PDIP. Akan tetapi, Herman mengaku, pihaknya fokus membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Oleh karena itu kami berterima kasih, namun tadi disampaikan bahwa memang kami sedang fokus membangun bangunan politik bersama Koalisi Perubahan, yang tentu pada akhirnya nanti seperti apa, ya ini masih ada beberapa waktu ke depan," urainya.

Baca Juga: AHY Masuk Radar Bacawapres Ganjar Pranowo, Demokrat: Kami Fokus Bersama Koalisi Perubahan

Herman menyatakan, penentuan bacawapres tak hanya memandang popularitas dan elektabilitas, namun juga kesamaan visi dan misi dengan bakal calon presiden.

"Bagaimana juga menjawab situasi dan tantangan kebangsaan saat ini," imbuhnya.

Menurut Herman, pernyataan Puan menunjukkan bahwa AHY layak menjadi bacawapres di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ia mengatakan pernyataan Puan terkait AHY yang masuk radar bacawapres Ganjar itu sebagai bentuk klarifikasi bahwa Ketum Partai Demokrat itu sudah layak menjadi bacawapres.

"Tentu kami berterima kasih kepada Mbak Puan, PDIP, dan Bang Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, red), dan ini memantapkan bahwa memang AHY sudah layak jadi bakal calon wakil presiden," jelasnya.

Ia mengaku yakin bahwa pernyataan dari putri Megawati Soekarnoputri itu berdasarkan survei dan tidak main-main.

"Saya meyakini bahwa apa yang disampaikan Mbak Puan tadi tidak main-main dan pasti berdasarkan survei, berdasarkan berbagai informasi yang kemudian disimpulkan menjadi bacawapres yang masuk radar di PDIP," ujarnya.

Baca Juga: Puan Maharani Sebut AHY Masuk Kandidat Bacawapres Ganjar, tapi Hasto Bilang Itu Bukan Godaan Politik

Meski begitu, ia menegaskan, Partai Demokrat saat ini sedang fokus membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasonal Demokrat (Nasdem).

"Pascapertemuan kami dengan para relawan, tentu kami saat ini sedang fokus terhadap bangunan politik yang memang sudah sejak awal digagas, yaitu untuk membangun koalisi bersama Koalisi Perubahan yang juga sudah menetapkan bakal calon presidennya adalah Mas Anies Baswedan," jelasnya.

KPP, kata dia, masih menunggu keputusan Anies yang diberi mandat untuk menentukan bacawapres yang akan mendampinginya.

"Dan tentu masih menunggu sesuai dengan kesepakatan tiga partai, Demokrat, PKS, dan Nasdem, sambil menunggu Mas Anies yang dimandatkan untuk menetapkan siapa nanti yang tepat untuk bisa menjadi bacawapres," ujarnya.


Sebelumnya, Puan Maharani mengungkapkan bahwa ada sejumlah kandidat kuat yang masuk dalam bursa bacawapres yang mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

"Pencawapresan nama kan banyak ada 10, kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud juga masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno," kata Puan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).

"Kemudian ada Pak AHY, Pak Airlangga Hartarto. Nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI-P," imbuhnya.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x