JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Nasdem dianggap memiliki dua sikap politik yang berbeda saat ini. Perbedaan ini terlihat saat Nasdem bersikap sebagai pengusung capres, dan Nasdem sebagai anggota koalisi pendukung pemerintah.
Penilaian itu disampaikan oleh pakar komunikasi politik dari Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Karim Suryadi, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (31/5/2023)
“Menurut saya, antara sikap politik NasDem yang mengusung calon presiden, berbeda dengan mayoritas koalisi pendukung pemerintah. Dengan sikapnya mengkritik pemerintah itu dua hal yang berbeda, meskipun tidak bisa dipisahkan,” tuturnya.
“Kenapa saya bilang dua hal berbeda? Sikap NasDem berada dalam koalisi pemerintahan itu adalah sikap yang diambil ketika dia membentuk pemerintahan Joko Widodo.”
Sementara sikap NasDem mengusung calon presiden yang berbeda, merupakan sikap partai tersebut untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Juga: NasDem Beber Isi Pertemuan Koalisi di Pulau Milik Surya Paloh, Bahas Cawapres Anies
Namun, lanjut dia, hal ini saling bertemali dan menjadi persoalan karena calon presidennya mengkritik pemerintah.
“Saya pikir intinya bukan masalah memilih calon presiden yang berbeda, sebab kalau dibandingkan dengan PDIP yang juga mencalonkan calon presiden yang berbeda dengan Golkar, dengan PAN, Gerindra, itu tidak jadi soal, tapi kritiknya.”
Ia juga mengaku yakin bahwa keputusan NasDem untuk berbeda dengan koalisi yang lain tersebut didasarkan atas penilaian terhadap pemerintahan Joko Widodo, dan itu yang menjadi ciri sebuah sikap politik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.