“Banyak hal yang sama-sama saya perjuangkan dengan Bang Laoly. Tidak mudah, dinamikanya naik turun,” ujar Puan.
Puan mengungkapkan, jejak langkah politik dalam buku biografi ini juga menceritakan perjalanan hidup Yasonna dari masa mudanya di Sibolga hingga sebagai mahasiswa dan akademisi, serta pencapaian akademisnya dalam menjadi Guru Besar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
“Kisah-kisah human-interest yang diungkap dalam biografi ini sungguh menarik dan inspiratif,” tutur Puan.
Buku “Anak Kolong Menjemput Mimpi” Biografi Politik 70 Tahun Yasonna H. Laoly dibuat atas inisiasi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang menjadi Ketua Tim Pengarah.
Buku tersebut disusun oleh tim penulis yang dipimpin Imran Hasibuan.
Biografi ini disajikan dengan gaya deskriptif, dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan kehidupan yang disusun secara kronologis.
Pengumpulan bahan penulisan dilakukan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan Yasonna.
Selain itu ada pula cerita dari sejumlah narasumber lain dari kalangan jajaran Kementerian Hukum dan HAM, keluarga, sahabat, dan lain-lain.
Tim penulis juga melakukan riset dari sumber kepustakaan yang relevan.
Biografi yang terdiri dari tujuh bab ini, mengisahkan kehidupan masa kecil dan remaja Yasonna Laoly di Sibolga, Tapanuli Tengah; kehidupan sebagai akademisi; masa-masa sebagai politisi, peran dan sepak terjangnya mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara”, hingga bagaimana Yasonna Laoly memimpin Kemenkumham.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.