"Pertanyaannya kenapa Mas Ganjar kemampuan untuk menarik dukungan dari capres yang lain agak kurang kuat dibanding Prabowo dan Anies. Ini pertanyaan yang perlu jadi evaluasi buat tim Mas Ganjar," ujar Burhanuddin.
Di kesempatan yang sama Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga meyakini elektabilitas Ganjar Pranowo bakal meningkat jelang PDIP mendaftarkan Ganjar dan pasangannya ke KPU.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, jika Hanya 2 Calon yang Ikut Pilpres 2024, Ini Pemenangnya
Menurut Eriko, Ganjar baru 33 hari dideklarasikan sebagai bakal capres PDIP, sehingga butuh sosialisasi yang gencar untuk memperkenalkan program yang digagas Ganjar nantinya.
Berbeda dengan Prabowo yang jauh-jauh hari sudah diresmikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai Gerindra.
Di sisi lain Ganjar sebagai kepala daerah tidak memiliki kapasitas untuk berkeliling Indonesia menyosialisasikan diri, berbeda dengan Prabowo yang duduk sebagai Menhan.
"Mas Ganjar dideklarasikan Bu Mega baru 33 hari dan baru mengunjungi Indonesia baru enam provinsi. Kalau Pak Prabowo kan sudah lama, ini kan prosesnya masih berjalan," ujar Eriko.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar di Bawah Prabowo Versi Litbang Kompas, PDIP akan Lebih Kerja Keras
Eriko juga tidak memungkiri konsep meneruskan program Presiden Jokowi digagas para menteri Jokowi yang mencalonkan diri sebagai kandidat capres bisa mendongkrak elektabilitas.
Apalagi tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah Presiden Jokowi sangat tinggi. Bahkan dari hasil survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Ganjar hanya terpaut tipis dari Prabowo Subianto.
"Masyarakat tentunya menuggu Presiden Jokowi mendukung ke siapa. Kalau kami subjektif bahwa Pak Jokowi mendukung Mas Ganjar," ujar Eriko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.