"Sudah 50 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang. Karena apa? Karena tidak bisa memanfaatkan peluang saat itu. Dan mengejarnya lagi sudah tidak ada kesempatan lagi," tegasnya.
"Ini akan terjadi di negara kita. Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, ada yang namanya bonus demografis dan kita tidak bisa memanfaatkan, kita akan menjadi negara berkembang terus. Kesempatan itu tidak akan muncul dua kali dalam sejarah peradaban negara," katanya.
Sebab itu, Jokowi pun menegaskan, kepada masyarakat untuk tidak grusa-grusu dalam menentukan Capres di Pemilu 2024 mendatang.
"Oleh sebab itu, memilih pemimpin di tahun 2024 sangat krusial, penting sekali, harus tepat dan benar," ujarnya.
"Sehingga, saya bolak-balik menyampaikan jangan grasah-grusuh. Jangan tergesa-gesa, karena begitu keliru kita tidak bisa meminta kembali lagi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan kriteria pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
Menurutnya, rakyat butuh pemimpin yang mengerti bagaimana memajukan negara ini.
"Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa. Dia harus ngerti, dia harus tahu," ucapnya.
"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan. Dan berani, pemberani demi rakyat," katanya, menegaskan.
Baca Juga: Relawan Jokowi akan Serahkan Daftar Nama Bakal Cawapres, Ada Ridwan Kamil hingga Sandiaga Uno
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.