Ia menegaskan, nantinya segala sesuatu yang baik dari pemerintahan saat ini tetap akan dilanjutkan, sementara yang buruk pasti akan ditinggalkan.
“Jadi yang baik kita lanjutkan, hal yang buruk kita tinggalkan, kemudian kita mengambil, berinovasi, berkreasi untuk membuat sesuatu yang baru yang memang dikehendaki oleh rakyat Indonesia.”
“Jangan dipersepsi dan digiring atau di-framing, perubahan itu seolah-olah menghancurkan yang lama, itu tidak. Setiap pergantian kepemimpinan harus ada perubahan, itu niscaya,” kata dia.
Dalam dialog yang sama, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu memiliki pendapat yang berbeda.
Menurut Masinton, dengan mengusung isu perubahan, koalisi yang dibangun oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat seharusnya lebih banyak mengkritisi pemerintah.
Baca Juga: Respons Isu KIB Bubar, NasDem: Koalisi Perubahan Terbuka Bila Mau Gabung
“Ya pastinya karena yang dibangun oleh koalisinya pendukung Bung Anies adalah Koalisi Perubahan, ya pasti harusnya yang dilakukan bukan pujian, harusnya kritikan.”
“Kalau dilihat di dalam koalisi, mungkin saja Bung Anies sedang mengkritik NasDem juga, seperti itu kan,” kata dia.
Sebab, kata Masinton, di satu sisi Anies menggaungkan perubahan, namun di sisi lain, Partai Nasdem masih ada dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah.
“Jadi mungkin saja Bung Anies sedang mengkritik Partai NasDem.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.