Para Menlu ASEAN juga telah mengesahkan mandat berupa kelompok kerja di bawah Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) yang bertugas membahas roadmap atau peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste.
Keanggotaan Timor Leste menjadi salah satu bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT.
Di bawah keketuaan Indonesia, berbagai pertemuan termasuk KTT ASEAN diharapkan menghasilkan sejumlah dokumen, seperti Chair Statement, Visi ASEAN pasca 2025, serta penguatan kapasitas ASEAN.
Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menilai,tak ada lagi halangan berarti bagi Timor Leste untuk bisa segera bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Tidak ada lagi halangan berarti untuk Timor Leste bergabung ke ASEAN. Prosedural saja yang masih harus dilalui,” kata Dinna kepada Antara beberapa waktu lalu.
Baca Juga: KTT ASEAN Labuan Bajo di Depan Mata, Ini Isi Media Kit Para Jurnalis! VLOG
Dinna mengatakan, bahwa kehadiran Timor Leste menjadi penting, baik bagi Indonesia maupun ASEAN, guna melengkapi negara-negara demokrasi di kawasan.
“Timor Leste juga membutuhkan Indonesia dan ASEAN untuk berhadapan dan punya daya tawar terhadap Australia. Demikian pula sebaliknya dengan Indonesia,” tuturnya.
Pendiri lembaga konsultan kebijakan Synergy Policies itu menambahkan, Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini memiliki kepentingan untuk mengesahkan keanggotaan Timor Leste pada KTT pertama pada Mei tahun ini.
“Karena Indonesia mempunyai kepentingan untuk menghadapi masalah Myanmar, supaya menambah negara-negara yang memiliki pemikiran yang sama,” katanya.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.