Nusron menjelaskan langkah Airlangga bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga berkaitan dengan wacana koalisi besar.
Nusron menilai dalam politik tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Untuk itu tentunya perlu komunikasi agar tujuan yang diharapkan dapat disepakati bersama.
"Politik itu kan mencari kemungkinan, pasti kita saling mengajak. Sebaliknya juga Demokrat mengajak kita (Golkar) gabung ke sana juga," ujarnya.
Lebih lanjut Nusron menjelaskan tantangan terbesar membangun koalisi besar adalah kepentingan masing-masing partai untuk mencalonkan kadernya.
Baca Juga: Silaturahmi ke Jusuf Kalla, Cak Imin: Koalisi Besar Masih Diusahakan
Menurutnya hal tersebut bisa teredam. Sebab dengan terbentuknya koalisi besar saja sudah pasti akan ada kesamaan niat untuk memenangkan Pilpres 2024.
Dengan terget kemenangan tersebut masing-masing pimpinan partai diyakini sudah punya kesamaan pemikiran akan tokoh yang akan dicalonkan sebagai capres.
"Kalau masing-masing anggota koalisi besar ini punya kesamaan niat untuk menang, tidak susah menentukan siapa capres dan cawapresnya," ujar Nusron.
"KIB punya niat untuk menang maka yang kita tonjolkan kita menyodorkan tokoh di dalam KIB. Tokoh yang kita yakin dapat membawa kemenangan terhadap pasangan yang kita usung," kata Nusron.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.