JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai posisi Jusuf Kalla (JK) saat ini ingin menjaga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai kawan seperjuangan di Pemilu 2014.
Hal itu disampaikan Mardani berkaitan ucapan JK yang menyarankan agar Jokowi sebaiknya tidak terlalu melibatkan diri dalam perpolitikan menjelang Pemilu 2024.
“Jadi, Pak JK sekarang posisinya adalah orang yang ingin menjaga agar Pak Jokowi sebagai kawan seperjuangan di 2014,” ucapnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/5/2023).
Menurut Mardani, saat ini petinggi partai politik sudah pandai, sehingga Jokowi tidak perlu melibatkan diri.
“Karena partai juga udah pandai kok, Pak Jokowi nggak perlu ikutan, PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) luar biasa.”
Baca Juga: Politikus PDIP Bandingkan Pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Parpol di Istana dengan Pernikahan AHY
“Tanpa pengaruh Pak Jokowi, Bu Mega tanggal 21 April memutuskan Mas Ganjar (jadi bakal calon presiden). Saya yakin, Bu Mega tidak ada tanya izin kiri kanan, karena Pak Jokowi waktu itu sudah di Solo. Sekarang partai-partai sudah ketemu, bagus, jangan diganggu dengan intervensi Presiden,” urainya.
Menanggapi hal itu, politikus PDIP Aria Bima menyebut Mardani sebagai teman yang pintar bicara dan mendramatisasi situasi.
“Mardani ini kan salah satu teman saya yang paling pintar ngomong itu mendramatisasinya menjadi sesuatu yang luar biasa.”
“Padahal, itu sederhana bahwa betul banyak partai-partai yang mencalonkan capres dan kebetulan ada di lingkaran kekuasaan Pak Jokowi,” ucapnya.
Jokowi, lanjut Aria, khawatir mandat yang diberikan oleh masyarakat kepada dirinya tidak tuntas jika partai pendukung tidak dikonsolidasikan.
“Nah, mandat rakyatnya ini Pak Jokowi khawatir kalau tidak selesai, kalau partai-partainya tidak dikonsolidasikan dalam pengertian membereskan mandat rakyat sampai 2024.”
“Pak JK ini adalah timses Anies sejak dari gubernur, apalagi sampai sekarang mau jadi presiden,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak usah terlalu melibatkan diri dalam urusan politik jelang Pilpres 2024.
Kata Jusuf Kalla, seharusnya Jokowi dapat meniru pendahulunya seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: PKS Sebut Masukan JK untuk Jokowi Hal Bagus, PDIP: Menepuk Air di Dulang Tepercik Muka Sendiri
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla di kediamannya, kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023), menanggapi tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh oleh Jokowi dalam pertemuan enam ketua umum partai politik ke Istana beberapa waktu lalu.
“Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY. Itu (ketika jabatan) akan berakhir, maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis, lah,” ujar Jusuf Kalla.
Hal itu disampaikan JK setelah Jokowi mengumpulkan sejumlah ketua umum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem, di Istana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.