Ia pun mempertanyakan perawatan lift tersebut maupun masalah-masalah teknis lain yang menyebabkan korban terjatuh.
Ia mengungkapkan, lift berpintu dua merupakan fasilitas yang umum dijumpai di berbagai fasilitas publik, termasuk bandara.
Mestinya, kata dia, apabila mencapai suatu lantai dan salah satu pintu terbuka, pintu lainnya tertutup.
"Toh dipaksa dibuka, mestinya ada alarm yang bunyi. Masalahnya di sini alarm itu tidak bunyi," ujarnya.
Baca Juga: Ahli IT Ungkap Ada Kejanggalan Rekaman CCTV Perempuan Jatuh di Lift Bandara Kualanamu
Selain itu, ia juga menduga ada masalah sistem pengawasan di Bandara Kualanamu.
Sebab, meski ada CCTV, jenazah korban Aisiah baru ditemukan tiga hari setelah dilaporkan hilang.
"Ini menunjukkan ada suatu masalah dalam sistem pengawasan di Bandara Kualanamu," tegasnya.
Padahal, kata dia, bandara merupakan obyek vital nasional, sehingga keamanan di dalamnya selalu menjadi prioritas.
Peristiwa di Bandara Kualanamu tersebut, jelas Alvin, menunjukkan adanya celah keamanan yang serius.
"Ini merupakan celah keamanan yang serius ya, karena semua bandara itu masuk klasifikasi obyek vital nasional," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.