Menanggapi hal itu, Yasonna mengatakan, Yayasan Jeera pernah memakai jasa Tio Pakusadewo untuk menjadi pelatih para narapidana atau napi.
"Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu," ucap Yasonna.
"Tio pernah diminta pelatih, tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan," sambungnya.
Baca Juga: Kapolda Metro Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Sempat Pingsan Sebelum Tewas
Lebih lanjut, Yasonna bahkan menyebut Tio Pakusadewo pernah dimasukkan ke straff cell atau sel khusus bagi warga binaan pemasyarakatan.
Hal tersebut dilakukan karena Tio Pakusadewo terbukti melakukan kesalahan di dalam rutan atau disebut sebagai sel hukuman.
"Makanya heran juga saya. Pelanggaran Tio Pakusadewo tanya karutannya. Pokoknya berat, masuk straff cell'," ucap Yasonna.
Yasonna menegaskan, Yayasan Jeera tersebut melatih para napi di dalam lapas.
Namun, dia membantah yayasan tersebut dikelola oleh anaknya.
"Yayasan (Jeera) ini (memang) ada, bukan dia (Yamitema) ada di situ," ujar Yasonna Laoly.
"Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, (kerajinan) kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah mereka itu," tuturnya.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Sebut Sudah Izinkan Wawancara Eliezer di TV
Yasonna pun membantah anaknya terlibat aktif dalam yayasan tersebut.
"Enggak ada (anak saya), yayasannya saja yang ada, dia (Yemitema) tidak ikut di dalam, biasalah politik," kata Yasonna, menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.