JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sandiaga Salahuddin Uno tidak sependapat jika pengunduran dirinya dari Gerindra membuatnya dicap sebagai politisi kutu loncat.
Menurut Sandi, saat ini posisi dirinya baru keluar dari Gerindra, dan belum masuk ke partai lain.
Ia juga menilai pandangan orang bahwa pengunduran dirinya dari Gerindra hanya untuk mendapatkan posisi bakal calon wakil presiden tidak sepenuhnya tepat.
Sebab, seseorang yang ingin maju di Pilpres 2024 bukan dicalonkan oleh dirinya sendiri melainkan oleh partai politik.
Baca Juga: Hengkang dari Gerindra dan Belum Pasti ke PPP, Sandiaga: Saya Siap Jadi Gelandangan Politik
Partai politik pun punya pertimbangan-pertimbangan tersendiri untuk memilih apakah seseorang tersebut layak dicalonkan sebagai orang nomor dua di Indonesia.
"Setiap kali berinteraksi dengan masyarakat, ada yang bilang, 'maju lagi ya Pak, jadi wakil presiden lagi', atau ada yang bilang 'Pak, mimpin Indonesia.' Secara kualitatif, itu yang disampaikan ke saya, tapi saya harus kembali lagi bahwa yang akhirnya menentukan itu bukan saya," ujar Sandi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (27/4/2023).
"Jadi kalau saya berhasrat, apa pun juga, itu tentunya yang memutuskan pimpinan partai politik," sambung Sandi.
Sandi menambahkan, selain partai politik, hasrat menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024 juga harus dilandasi hitung-hitungan secara rasional.
Baca Juga: Soal Kecocokan dengan Ganjar, Sandiaga Uno: Kita Sama-sama Pelari Jarak Jaruh
Menurutnya, jika partai politik mengusungnya sebagai bakal cawapres di 2024, maka perlu melihat tanggapan dari masyarakat.
"Kalau saya tergoda, oleh survei, saya itu ditunjuk sebagai cawapres dari Partai Gerindra di 2019 dan itu last minute sekali. Jadi konteksnya sangat tidak relevan saat ini," ujar Sandi.
Lebih lanjut Sandi menyatakan, hingga saat ini dirinya belum masuk ke partai politik mana pun. Ia juga belum masuk ke PPP, sebagaimana informasi yang berkembang soal pengunduran dirinya untuk masuk ke PPP.
Sandi menjelaskan, masuk ke partai politik, apalagi langsung diterima sebagai pengurus, tidak semudah yang dipikirkan orang banyak. Menurutnya, harus ada tahapan-tahapan yang harus dilalui.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Elektabilitas Bakal Cawapres Ganjar Pranowo: Sandiaga Uno Paling Atas!
Bahkan, ia juga menegaskan belum tentu juga dirinya bisa diterima oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), karena pertimbangan internal PPP. Sebab, sebutnya, di dalam politik tidak ada yang pasti.
"Saya siap kalau harus menjadi gelandangan politik, karena saya menyadari keputusan yang saya ambil ini ingin dikontribusikan, sumbangsihkan kepada bangsa dan negara. Saya tidak punya kalkulasi bahwa harus jadi ini, atau ini," ujar Sandi.
"Politik ini seni yang penuh ketidakmungkinan. Tapi kalau kita berniat tulus, mengambil suatu jalan, saya istikamah (teguh dan konsisten, red), tentu ada tahapan. Saya perlu pengenalan. Chemistry ini perlu dibangun," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.