Walaupun demikian, ia menyampaikan pendekatan-semacam itu perlu dilakukan oleh satuan TNI yang memang tugas utamanya pembinaan teritorial dan komunikasi sosial.
Namun demikian, kataFahmi, pendekatan seperti itu sebaiknya tidak dibebankan kepada satuan-satuan yang tugasnya bertempur.
“Harus ada peran yang lebih relevan, yang bagian-bagian itu bisa kementerian/lembaga lain, atau fungsi-fungsi TNI lain,” kata Fahmi.
Baca Juga: Soal Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Papua, Mahfud MD: Pemerintah Sedang Menyusun Langkah
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan operasi yang humanis di Papua ditujukan untuk melindungi masyarakat Papua.
Sementara itu, apabila pasukan TNI berhadapan dengan KKB, pendekatannya bukan lagi humanis, melainkan siaga tempur.
“Operasi humanis itu bukan untuk KKB, itu untuk semua masyarakat Papua. Akan tetapi, jika KKB kontak (senjata, red.), masa kami humanis, ya habis. Kami humanis jika ada masyarakat, bersama-sama masyarakat kami menjaga daerahnya,” kata Panglima TNI.
Laksamana Yudo, pada kesempatan yang sama, menegaskan prajurit TNI dan anggota Polri di Papua bertugas mengamankan wilayah yang rawan teror KKB, dan melindungi masyarakat.
“Kami ditugaskan di sini untuk mengamankan daerah-daerah yang rawan, mengamankan masyarakat dari serangan-serangan KST," ujar Panglima.
Baca Juga: KKB Disebut Ajak Pelajar Serang TNI dan Polri di Papua, Kapendam: Warga Mulai Melakukan Perlawanan
"Kami ingin masyarakat semua dapat berkegiatan dengan aman, nyaman. Itu tugas kita bersama dengan Polri menjaga keamanan masyarakat."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.